Jateng
Jumat, 1 Oktober 2021 - 13:27 WIB

Kopi Kampoeng Jrahi, Oleh-Oleh Khas Pati Tapi Masih Tersembunyi

Yesaya Wisnu  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kopi Kampoeng Jrahi, produk kearifan lokal Desa Jrahi, Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten Pati (Instagram/@ kopikampoengjrahi)

Solopos.com, PATI — Desa Jrahi di Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten Pati, Jawa Tengah rupanya juga memiliki potensi alam yang patut dibanggakan, yaitu berupa perkebunan kopi. Namun meskipun produksi kopi Jrahi ini tinggi, pada 2017 lalu, para petani kopi di desa tersebut pernah mengalami kendala terkait dengan pemasarannya.

Mengutip dari Patikab.go.id, Selasa (28/9/2021), anggota Staf Keuangan Desa Jrahi, Kuntani mengatakan kebanyakan biji mentah kopi ini dijual ke pabrik kopi di luar kota dan hanya sebagian kecil yang diolah sendiri secara tradisional hingga menjadi serbuk kopi siap konsumsi.

Advertisement

Menurut Kuntani, kualitas produk kopi Desa Jrahi sebenarnya tidak kalah dengan kopi-kopi berkelas lainnya, namun karena belum terkenal, akhirnya konsumen pun belum banyak melirik produk kopi dari desa yang terkenal dengan wisata Pancasila dan embung mininya itu.

Baca Juga: Jagone Inyong Kie! Es Lontrong Slawi Seger Legender

Advertisement

Baca Juga: Jagone Inyong Kie! Es Lontrong Slawi Seger Legender

Kuntani memperkirakan bahwa setiap musim panen, para petani kopi di Desa Jrahi menghasilkan puluhan ton biji kopi berkualitas. Biji kopi basah harganya ada di kisaran Rp6.000 sampai Rp8.000. Sedangkan biji kopi kering yang telah disangrai harganya kisaran Rp35.000.

Kuntani berharap bahwa brand Kopi Jrahi ini bisa dikenal lebih luas oleh masyarakat kedepannya. Sampai pada 2019 lalu, munculah produk Kopi Kampoeng Jrahi yang dikembangkan oleh seorang pemuda asal Desa Jrahi bernama Azharudin Maulana Lutfi yang berinovasi menciptakan produk biji kopi asli Desa Jrahi dengan nama Kampoeng Kopi Jrahi yang diakui memiliki kualitas tinggi.

Advertisement

Baca Juga: Profil PSG Pati, Tim Kuda Hitam Saridin Diakuisisi Atta Halilintar

Kafe Jkopi Desa Jrahi (Instagram/@kopikampoengjrahi)

Aan mengaku bahwa kopi yang diolah berasal dari kebun sendiri dan kebun petani lain karena kalau hanya menggantungkan pada kebun kopi sendiri, suplainya tidak cukup sehingga petani di desanya membantunya dalam pengadaan biji kopi. Sedangkan untuk sangrai, Aan bekerjasama dengan kelompok kluster kopi Kabupaten Pati.

Saat ini terdapat lima varian kopi yang telah dipasarkan, yakni Robusta Natural, Liberica Naturan, Robusta Wine, Peaberru dan Arabica. harga satu kemasan biji kopi sendiri dibandrol dari harga Rp15.000 hingga Rp45.000. Omset yang dihasilkan dari penjualan biji kopi ini juga mencapai jutaan rupiah.

Advertisement

Baca juga: Berkelas Internasional, Balapan di Sirkuit Boyolali Cuma Rp15.000

Selain produski biji kopi, Aan juga memproduksi pernak pernik yang terbuat dari biji kopi karena bau harum kopi yang khas ini bisa dijadikan sebagai aromaterapi atau relaksasi. Di Desa Jrahi juga terdapat kafe yang menyediakan kopi khas Desa Jrahi tersebut. Kafe ini dirancang dengan gaya kekinian dan berdiri di tengah perbukitan Desa Jrahi dengan hamparan hijau pepohonan. Kafe dengan nama Jkopi  ini juga berada di dekat embung mini yang sudah dikenal oleh para wisatawan.

Seperti yang sudah diberitakan Solopos.com sebelumnya, Desa Jrahi ditetapkan sebagai desa wisata Pancasila pada 2 Desember 2020. Penetapan ini dengan melihat keharmonisan warga yang terdiri dari beragam agama dan kepercayaan yang saling membaur satu dengan yang lain.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif