SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengeroyokan. (laskar-suzuki.com)

Solopos.com, SALATIGA — Anggota TNI di Kota Salatiga, Jawa Tengah (Jateng), Pratu RW, memutuskan untuk mencabut laporan penganiayaan atau pengeroyokan yang dialaminya pada awal September lalu.

Hal itu diungkapkan Kasat Reskrim Polres Salatiga, AKP Nanung Nugroho Indaryanto, kepada wartawan di Salatiga, Kamis (6/10/2022). Dengan dicabutnya laporan tersebut, satu orang pelaku yang telah ditetapkan sebagai tersangka, AF, 22, warga Temanggung pun dibebaskan.

Promosi Desa BRILiaN 2024 Resmi Diluncurkan, Yuk Cek Syarat dan Ketentuannya

“Dari pihak pelapor sudah mencabut laporan. Jadi kasus dihentikan. Tersangka kebetulan masa penahannya sudah habis, jadi langsung dibebaskan,” jelas Nanung.

Kasus pengeroyokan terhadap anggota TNI yang bertugas di Batalyon Infanteri (Yonif) Mekanis Raider 411/Pandawa/6/2/Kostrad Salatiga ini terjadi pada 1 September 2022. Kala itu, Pratu RW yang tengah memboncengkan istri yang hamil enam bulan dikeroyok lima orang pemuda di Pasar Bauran, Kota Salatiga.

Pasca-pengeroyokan itu, rekan-rekan Pratu RW marah. Mereka pun mencari dan membawa kelima pelaku ke markas Yonif 411 Salatiga. Setelah dibawa ke markas TNI, satu dari lima tersangka meninggal dunia meski sempat dirawat di RST dr Asmir.

Baca juga: Pelaku Pengeroyokan Anggota TNI di Salatiga Tewas, 13 Tentara Jadi Tersangka

Tersangka yang meninggal dunia itu adalah AWP yang juga warga Temanggung. Sementara empat pelaku lainnya mengalami luka-luka.

Terkait meninggalnya satu pelaku pengeroyokan anggota TNI di Salatiga itu proses hukum tetap berjalan. Bahkan, diberitakan Solopos.com beberapa waktu lalu, Pangkostrad Letjen TNI Maruli Simanjuntak menyebut sudah ada 13 anggota TNI yang telah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus meninggalnya pelaku pengeroyokan Pratu RW di Salatiga itu.

“[Berkas] sudah berjalan. Di tentara, prosedur begitu berjalan. 13 tersangka kan ada sidangnya nanti. Siapa yang mukulin, siapa yang aniaya. Kan kalau ada begini, terus salah semua, kan enggak juga,” kata Maruli.

Baca juga: Kronologi Pengeroyokan Anggota TNI di Salatiga

Menurut Maruli, peristiwa tersebut terjadi lantaran anggota TNI emosi mendengar kawannya dikeroyok oleh lima orang preman. Mereka lantas mencari kelima preman itu dan membawa ke kesatuan untuk diberikan pelajaran.

”Ya maksudnya biar kapok. Cuma saya lihat kondisinya yang dipukuli itu, kondisi mabuk. Mungkin memang badannya sudah payah, dipukul juga meninggal,” jelasnya.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

Kalah dari Uzbekistan Masih Bisa Dapat Tiket Olimpiade Paris, Begini Caranya

Kalah dari Uzbekistan Masih Bisa Dapat Tiket Olimpiade Paris, Begini Caranya
author
Abu Nadzib , 
Abu Nadzib Senin, 29 April 2024 - 13:39 WIB
share
SOLOPOS.COM - Skuad Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U23 Qatar. (Istimewa)

Solopos.com, DOHA — Skuad Garuda Muda bertekad meraih tiket Olimpiade Paris lebih cepat pada pertandingan kontra Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23, Senin (29/4/2024) malam ini pukul 21.00 WIB.

Namun jika gagal meraih malam ini, Indonesia masih punya dua peluang lagi untuk pergi ke Paris, Prancis pada 26 Juli mendatang.

Promosi Desa BRILiaN 2024 Resmi Diluncurkan, Yuk Cek Syarat dan Ketentuannya

Jika kalah dari Uzbekistan malam ini, Indonesia memang gagal menjadi juara Piala Asia U-23 dalam debutnya.

Namun Indonesia masih punya peluang menjadi juara ketiga yang juga otomatis mendapatkan tiket olimpiade.

Koran Solopos

Juara ketiga akan diperebutkan oleh dua tim yang kalah, di mana di laga semifinal lainnya mempertemukan Jepang versus Irak.

Jika pun kalah menjadi juara ketiga, Indonesia masih punya peluang ke Olimpiade Paris 2024 melalui laga play off melawan wakil dari Afrika, Guinea.

Dengan skuad yang ada saat ini, mengalahkan Guinea juga bukan hal yang mustahil.

Emagazine Solopos

Tim senior negara di Benua Afrika itu sekarang berada di peringkat 76 FIFA.

Saat ini Timnas U-23 asuhan Shin Tae-yong sedang dalam kepercayaan tinggi seusai mengalahkan tim-tim kuat Asia.

Setelah kalah 0-2 secara kontroversial dari Qatar di fase grup Piala Asia U-23, Marselino Ferdinan dkk. secara mengejutkan mengalahkan Australia, Yordania dan terakhir Korea Selatan.

Interaktif Solopos

Tim senior Australia berada di peringkat 24 FIFA, Yordania 71 dunia, dan Korea Selatan di posisi 23.

Tim Garuda Muda juga sedang dalam optimisme tinggi untuk menjadikan tim mewah Uzbekistan U-23 sebagai korban berikutnya.

“Kami menonton pertandingan mereka melawan Arab Saudi. Saya pikir mereka adalah tim yang bagus. Mereka juga menang (di babak grup) dengan sembilan poin dan nol gol. Jadi, ya, ini adalah tim yang kuat. Tapi kami juga tim kuat, lebih kuat. Jadi ini akan menjadi pertandingan yang bagus,” ucap Rafael Struick yang harus absen nanti malam karena akumulasi kartu kuning, seperti dikutip Solopos.com dari laman PSSI, Senin.



Skuad Merah Putih juga mendapat asupan semangat dari Ketua Umum PSSI Erick Thohir yang sudah berada di Qatar untuk mendampingi mereka di stadion.

Erick Thohir membakar semangat para pemain Timnas U-23 Indonesia agar tak gentar menghadapi Uzbekistan.

“Berikan yang terbaik untuk Merah Putih. Ini mimpi Anda, mimpi keluarga Anda. Jerih payah yang sudah kalian lakukan, bertahun-tahun, dengan tangis, dengan keletihan. Bahkan kemarin juga Lebaran, tidak melakukan kebersamaan dengan keluarga. Adalah sebuah tentu pengorbanan yang tidak bisa dihitung. Tetapi jangan menangis di lapangan karena kita tidak bisa memberikan yang terbaik. Justru kita harus menangis di lapangan karena kita mencapai mimpi kita,” kata mantan Presiden klub Inter Milan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Jogja Guitar Shop, Idealisme Sajikan Produk Gitar Lokal Berkualitas

Jogja Guitar Shop, Idealisme Sajikan Produk Gitar Lokal Berkualitas
author
Anik Sulistyawati Senin, 29 April 2024 - 13:27 WIB
share
SOLOPOS.COM - Owner JGS, Imam Masuri berbagi kisah dalam Cerita Joni yang tayang di kanal Youtube JNE_ID.(Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Para pencinta gitar di Tanah Air tentunya sudah mengenal sejumlah brand gitar yang terkenal dengan kualitas yang sudah tidak diragukan lagi. Namun jangan salah, brand gitar yang memiliki produk dengan kualitas unggulan bukan hanya berasal dari luar negeri. Misalnya saja gitar dengan merek JGS, Jogja Guitar Shop yang pembuatannya berlokasi di Sukoharjo, Jawa Tengah.

Dari cerita Owner JGS, Imam Masuri, JGS kali pertama dirintis pada 2013 lalu. Berbekal kesukaannya pada gitar, Imam optimistis produksi gitar akan menjadi bisnis yang potensial. Dengan modal uang Rp2.000.000, dia pun mulai membuat prototipe gitar. Kemudian bertahap mulai memasarkan produknya secara online melalui beberapa platform penjualan.

Promosi Desa BRILiaN 2024 Resmi Diluncurkan, Yuk Cek Syarat dan Ketentuannya

“Awalnya hanya dari rumahan, saya coba mulai satu gitar, dua gitar yang dibangun. Kemudian seminggu bisa lepas 12 gitar. Dulu zamannya [platform] Kaskus dan ada beberapa platform penjualan lainnya. Kemudian pengiriman menggunakan JNE,” cerita dia dalam tayangan Cerita Joni yang tayang di kanal youtube JNE_ID.

Cerita Joni merupakan program yang menampilkan kisah-kisah inspiratif dari para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia yang tayang di kanal Youtube JNE_ID.

Koran Solopos

Perlahan namun konsisten, Imam terus menjalani usaha tersebut. Hingga akhirnya saat ini dia memiliki rumah produksi atau bengkel produksi di Baki, Sukoharjo, serta tiga store offline di Yogjakarta dan Jakarta. Selain itu untuk penjualan online juga terus berkembang.

Pada tayangan Cerita Joni bersama Host Safina Nadisa, Imam menunjukkan bengkel produksi gitarnya yang ada di Desa Mancasan, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo. Di tempat itu pula Imam menceritakan mengenai perjalanan bisnisnya.

Dia mengatakan sejak awal telah memilih Baki sebagai tempat produksi untuk usahanya. Hal itu karena menurutnya Baki menjadi daerah yang tepat untuk produksi gitar. Selain didukung kemudahan bahan baku, sumber daya manusia (SDM) di daerah tersebut juga sangat mendukung karena banyak tenaga kerja professional dalam pembuatan gitar.

Emagazine Solopos

Menguatkan Identitas

Bercerita mengenai merek dagang, dia tidak memungkiri jika hal tersebut menjadi sangat penting dalam dunia usaha. Mungkin banyak pelaku usaha yang terkendala karena susah menjual produk yang tidak bermerek. Sementara untuk menjual produk sendiri namun dengan merek pihak lain, atau merek palsu juga akan sangat berisiko.

Untuk itu, sejak awal dirinya sudah memikirkannya. Imam tidak mau menjual produknya dengan merek orang lain. Dia memilih untuk membuat merek sendiri, yang sekaligus untuk menguatkan ciri dan identitas produknya.

“Dari awal berdiri kami tidak menggunakan merek lain. Jadi dari blank label kami terus mengutamakan dari sisi kualitas barang. Kemudian berangkat dari situ, pada 2021 kami kepikiran, kenapa tidak menggunakan merek sendiri untuk membedakan merek kami dengan merek yang lain. Akhirnya terbersit untuk membuat produk dengan merek JGS,” jelas dia.

Interaktif Solopos

Nama JGS diambil dari nama tokonya, yakni Jogja Guitar Shop, yang kemudian disingkat.

Selama menjalankan usaha, Imam selalu memastikan produk yang dibuat memiliki kualitas yang baik. Dia juga menjaga idealismenya dalam membuat produk. Dari situ dia pun sangat percaya diri produknya bisa diterima pasar.

“Kami sudah tes bertahun-tahun produk kami layak untuk dijual ke pasar. Kami tidak ragu bahwa produk ini akan diterima pasar. Walaupun brand kami adalah brand lokal, namun kami ingin mencerminkan bahwa brand lokal tidak semuanya tidak serius. Artinya kami garap serius untuk memenuhi kebutuhan pasar,” kata dia.



Melalui tim Research and Development (R&D) yang dimiliki, JGS terus mengembangkan produk dengan literasi internasional yang dibuat dengan bahan-bahan lokal. Namun untuk part tertentu, JGS tetap memanfaatkan produk pabrikan.

“Jadi kualitasnya pun sudah mendekati kualitas pabrikan, tapi ini produk lokal,” kata dia.

Selain memikirkan mengenai kualitas material produk, JGS juga sangat memperhatikan mengenai kualitas suara gitar buatannya. Untuk mendapatkan gitar dengan suara yang diminati pasar, JGS juga melakukan riset dan mendengar masukan dari beberapa pemain gitar, terutama di wilayah Yogyakarta.

Imam memastikan dengan harga yang terjangkau, JGS bisa menyajikan gitar dengan kualitas yang tidak kalah dengan merek lain. Disebutkan, gitar JGS berkisar di harga Rp500.000 hingga Rp800.000 per unit. “Dengan harga itu sudah mendapatkan produk dengan play ability yang sudah enak, sound enak, build quality sudah padat dan durability sudah bisa lebih dari 10 tahun,” jelas dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Absen Kontra Uzbekistan, Rafael Struick Yakin Timnas Menang Lagi Malam Ini

Absen Kontra Uzbekistan, Rafael Struick Yakin Timnas Menang Lagi Malam Ini
author
Abu Nadzib , 
Abu Nadzib Senin, 29 April 2024 - 13:21 WIB
share
SOLOPOS.COM - Striker Timnas Rafael Struick merayakan golnya ke gawang Korea Selatan, pada babak perempatfinal Piala Asia U-23 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Jumat (26/4/2024) dini hari. (Istimewa)

Solopos.com, DOHA — Penyerang Timnas U-23 Indonesia, Rafael Struick, tak bisa bermain melawan Uzbekistan pada laga semifinal Piala Asia U-23, Senin (29/4/2024) malam ini pukul 21.00 WIB.

Struik mengakui Uzbekistan yang berstatus tim termewah dan tersubur turnamen sebagai tim yang bagus.

Promosi Desa BRILiaN 2024 Resmi Diluncurkan, Yuk Cek Syarat dan Ketentuannya

Namun ia mengatakan Timnas U-23 Indonesia lebih bagus dari Uzbekistan.

“Kami menonton pertandingan mereka melawan Arab Saudi. Saya pikir mereka adalah tim yang bagus. Mereka juga menang (di babak grup) dengan sembilan poin dan nol gol. Jadi, ya, ini adalah tim yang kuat. Tapi kami juga tim kuat, lebih kuat. Jadi ini akan menjadi pertandingan yang bagus,” ucap Rafael Struick yang bermain untuk klub Belanda, ADO den Haag tersebut, seperti dikutip Solopos.com dari laman PSSI, Senin.

Koran Solopos

Meski mengakui kekuatan Uzbekistan U-23, Struick yakin Garuda Muda bisa memberikan perlawanan.

Menurutnya, Garuda Muda pantas diperhitungkan setelah mengalahkan Australia dan Yordania di fase grup, kemudian menyingkirkan Korsel di perempat final.

Keyakinan Struick didasarkan pada fakta Indonesia menyingkirkan salah satu tim raksasa, Korea Selatan (Korsel) U-23, melalui adu penalti dengan skor 11-10 (2-2), beberapa hari lalu.

Selain Struick, Shin Tae-yong juga yakin bisa mengalahkan Uzbekistan U-23 malam ini.

Selama karier menjadi pelatih, Shin Tae-yong belum pernah kalah dari Uzbekistan.

Karenanya, Shin Tae-yong yakin bisa mengalahkan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23, Senin (29/4/2024) pukul 21.00 WIB.

Emagazine Solopos

Dari tiga pertemuan kontra Timnas Uzbekistan di segala kelompok umur, STY meraih satu kemenangan dan dua hasil imbang.

Kemenangan Shin Tae-yong didapatkan ketika memimpin Timnas Korea Selatan U-23 bersua Uzbekistan U-23 pada laga uji coba pada 13 Januari 2016 dengan skor 2-1.

Dua kali hasil imbang didapatkan Shin Tae-yong terjadi pada kualifikasi Piala Dunia 2018 dengan skor 0-0, serta saat membesut Timnas U-20 Indonesia di Piala Asia U-20 pada 7 Maret 2023 lalu.

Ketika itu Garuda Muda menahan imbang Uzbekistan dengan skor 0-0. Pada turnamen itu Uzbekistan akhirnya tampil sebagai jawara.

Belum pernah kalah membuat Shin Tae-yong yakin kembali mempecundangi Uzbekistan malam ini.

Ia yakin Rizky Ridho dkk. mampu meredam Uzbekistan yang menjadi tim tersubur di Piala Asia U-23 dengan 12 gol dan belum pernah kebobolan.

Shin Tae-yong berambisi membawa Indonesia sebagai tim yang pertama membobol gawang Uzbekistan, sama seperti yang dilakukan terhadap Timnas Korsel U-23, beberapa hari lalu.

Interaktif Solopos

“Saya pikir Uzbekistan dan Indonesia memiliki kesamaan. Uzbekistan juga mencoba membangun sepak bolanya dari level kelompok usia muda seperti di bawah 20 atau 23 tahun. Jadi ini juga faktor yang menjadikan tim Uzbekistan sebagai tim yang sangat-sangat bagus,” kata Shin Tae-yong, seperti dikutip Solopos.com dari laman PSSI.

Shin Tae-yong lalu mengulas pertemuannya dengan Uzbekistan pada tahun 2023 lalu.

Menurut Shin Tae-yong, saat menahan imbang Uzbekistan saat ini tim asuhannya tidak komplet.

Ada enam pemain terbaik yang tidak bisa dibawa ke Piala Asia U-20 karena berbagai sebab.

“Terakhir kali saya bermain melawan Uzbekistan di Piala Asia U-20 (2023). Waktu itu kami tidak membawa enam pemain terbaik kami, tapi tetap saja Uzbekistan mampu mendominasi permainan dan permainan kami tidak terlalu bagus dibandingkan dengan Uzbekistan,” katanya.

Keyakinan bisa mengalahkan Uzbekistan malam nanti didasarkan pada fakta dirinya mempunyai tim kuat saat ini.

Hanya striker Rafael Struick yang tidak bisa tampil karena akumulasi kartu kuning.



“Namun dalam karier sebagai pelatih, saya tidak punya pengalaman kalah melawan Uzbekistan. Meskipun Uzbekistan adalah tim yang sangat bagus, tapi kali ini saya memiliki pemain-pemain terbaik dan saya punya kenangan yang sangat bagus. Saya punya perasaan yang baik (untuk laga besok), jadi semoga kami beruntung. Saya akan melakukan persiapan dengan baik,” tambah pelatih asal Korea Selatan tersebut.

Shin Tae-yong mengatakan, persiapan Garuda Musa sangat baik jelang melawan Uzbekistan.

Kepercayaan diri para pemain meningkat setelah lolos dari Grup A, yang notabenenya grup neraka.

Lalu menyingkirkan Korea Selatan di babak perempat final lewat adu tendangan penalti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories