SOLOPOS.COM - Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Banjarnegara saat digelandang polisi di Mapolres Banjarnegara, Senin (3/4/2023). (Instagram @polresbanjarnegara)

Solopos.com, BANJARNEGARA — Publik Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng), tengah dihebohkan dengan aksi seorang dukun pengganda uang di wilayahnya yang menghabisi nyawa korbannya mencapai 10 orang. Dukun berinisial TH alias Mbah Slamet, itu mengubur mayat para korbannya di area kebun Hutan Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara.

Aksi dukun pengganda uang yang menghabisi nyawa puluhan korban itu pun mematik reaksi netizen di media sosial (medsos). Banyak dari netizien yang terkejut mendengar kabar kebengisan Mbah Slamet.

Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM

Bahkan sejumlah netizen yang mengaku bertetangga dengan pelaku pun mengaku terkejut. Terlebih setelah melihat perilaku Mbah Slamet yang selama ini dikenal tertutup atau anti-sosial dengan warga di sekitar lingkungannya.

“Pelaku keseharianya jarang dirumah,,dan rata2 korban datang tengah malam jadi tetangga banyak yang tidak mengerti akan keseharian pelaku,,eksekusi di lakukan dalam radius 1-2 KM dari desa ataupun kediaman pelaku dan dengan dalih ritual korban di eksekusi…masyarakat pada umumnya tidak menyangka dengan perangai pelaku yg pendiam dan kalem ditambah kurang bersosialisasi dengan warga sekitar..rencana pelaku tergolong sangat sangat rapi ?,” tulis akun @osean_pranoto di kolom komentar akun @infobanjarnegaraterkini.

Di banjarnegara, selain ini masih ada dukun2 yg seolah bisa menggandakan uang,,,ayo masyarakat cerdas, jangan tergiur hal kayak gitu,kerja kerja dan kerja kalau ingin kaya,” imbuh akun @Is_jateng.

“@vivivindi167 kluarga lengkap, tp orangnya memang tertutup,” tulis akun @wilda.nayla menjawab pertanyaan akun @vivivindi167 yang menanyakan pelaku apakah memiliki keluarga.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Info Banjarnegara Terkini (@infobanjarnegaraterkini)

Diberitakan sebelumnya, Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto, mengatakan kasus pembunuhan berencana yang dilakukan dukun pengganda uang itu terungkap berkat laporan GE, yang merupakan anak korban berinisial PO, 53, warga Sukabumi, Jawa Barat (Jabar), pada 27 Maret 2023.

Laporan tersebut didasari atas pesan yang dikirimkan korban melalui WhatsApp kepada anaknya pada tanggal 24 Maret yang mengabarkan jika sedang di rumah Mbah Slamet. Selain itu, PO juga berpesan jika sampai hari Minggu (26/3/2023) tidak pulang, anak-anaknya diminta untuk mendatangi rumah Mbah Slamet di Banjarnegara bersama dengan aparat kepolisian.

Atas dasar laporan GE, petugas Satreskrim Polres Banjarnegara segera melakukan penyelidikan hingga akhirnya menemukan jasad PO terkubur di jalan setapak menuju hutan Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, Sabtu (1/4/2023). Berdasarkan hasil pemeriksaan, PO dibunuh oleh Mbah Slamet dengan cara diberi minuman yang telah dicampur potas (Potassium sianida).

Pelaku menghabisi nyawa korban karena kesal terus menerus ditagih. Sebelumnya, pelaku berjanji akan melipatgandakan uang Rp70 juta yang disetorkan korban menjadi Rp5 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya