SOLOPOS.COM - Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Banjarnegara saat digelandang polisi di Mapolres Banjarnegara, Senin (3/4/2023). (Instagram @polresbanjarnegara)

Solopos.com, BANJARNEGARA — Polres Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng), sejak sepekan terakhir telah membuka posko pengaduan orang hilang untuk mengungkap jumlah korban pembunuhan dukun berkedok pengganda uang, Slamet Tohari atau Mbah Slamet. Hingga Sabtu (8/4/2023), posko pengaduan milik Polres Banjarnegara itu pun telah menerima 20 laporan dari masyarakat terkait informasi orang hilang.

“Setiap laporan ditindaklannjuti dengan koordinasi Posko Ante Mortem gunaa mengumpulkan data identitas dan ciri fisik orang hilang dan mencocokkannyaa dengan ciri fisik jenazah yang belum teridentifikasi,” ujar Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol. M. Iqbal Alqudusy, saat menggelar konferensi pers di Mapolres Banjarnegara, Senin (10/4/2023).

Promosi BRI Siapkan Uang Tunai Rp34 Triliun pada Periode Libur Lebaran 2024

Hingga saat ini, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jateng pun telah mengidentifikasi 8 dari total 12 korban dukun Slamet yang ditemukan terkubur di area hutan desa di Banjarnegara. Sedangkan empat korban lainnya hingga kini masih belum bisa dikenali atau teridentifikasi.

Sementara itu, delapan jenazah yang yang bisa diidentifikasi itu antara lain pasangan ibu dan anak bernama Theresia dan Okta Ali Abrianto asal Yogyakarta serta Suheri dan Riani, pasangan suami istri (pasutri) asal Pesawaran, Lampung. Jenazah Theresia Dewi dikenali dari bukti primernya berupa foto gigi tanggal dan jam tangan warna oranye pada data ante mortem. Okta data ante mortemnya berupa foto gigi gingsul.

Untuk jenazah pasutri asal Pesawaran Lampung atas nama Suheri teridentifikasi dari data ante mortem foto gigi lepas sebelah kiri dan Riani teridentifikasi dari data ante mortem foto gigi kelinci dan renggang.

Sebelumnya, Tim DVI Polda Jateng juga telah mengidentifikasi tiga jenazah lain korban kesadisan dukun pengganda uang, Slamet Tohari atau Mbah Slamet, di Banjarnegara. Ketiga jenazah itu atas nama Paryanto, warga Sukabumi, Irsad dan Wahyu Triningsih, asal Pesawaran, Lampung, dan Mulyadi Pratama, 46, asal Palembang, Sumatra Selatan.

Untuk tiga jenazah atas nama Paryanto dan pasutri Irsad dan Wahyu Triningsih, telah dikembalikan ke pihak keluarga korban.

Sementara itu Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendra Yuliyanto, menambahkan pihaknya berupaya semaksimal mungkin untuk berkoordinasi dan membantu pemulangan jenazah ke keluarga korban.

“Untuk keempat jenazah yang baru teridentifikasi akan segera dikoordinasikan dengan pihak keluarga untuk proses pemulangannya,” terang Kapolres Banjarnegara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya