SOLOPOS.COM - Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, saat melepas ekspor perdana keripik salak dan nanas ke Kanada di Pendapa Bupati Wonosobo, Senin (9/10/2023). (Solopos.com-Imam Yuda S.)

Solopos.com, WONOSOBO — Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Jawa Tengah (Jateng) terus berupaya mendorong tumbuhnya korporasi petani di wilayahnya. Salah satu upaya itu ditunjukkan Distanbun Jateng dengan menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengembangan Korporasi Petani 2023 yang digelar di Pendapa Bupati Wonosobo, Senin (9/10/2023) sore.

Kegiatan ini turut menghadirkan PT Menara Pangan Desa, sebuah korporasi petani asal Desa Kembaran, Kecamatan Kalijajar, Kabupaten Wonosobo. Korporasi ini merupakan gabungan dari 20 petani buah dari KUB Global Argojaya di Wonosobo, yang merupakan binaan Distanbun Jateng dan Prodi Pengembangan Produk Argo Industri Univesitas Gadjah Mada (UGM).

Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan

Direktur Operasional PT Menara Pangan Desa, Danang Suwandono, mengatakan saat ini banyak petani yang terkendala untuk membuat korporasi. Kendala itu antara lain keterbatasan sumber daya manusia, modal, teknologi, pemasaran, sales, distribusi dan lain sebagainya.

“Korporasi petani ini kan memang program Kementerian Pertanian. Tapi, program ini murni petani disuruh bikin korporasi. Nah, ini kan petani banyak kendala mulai dari keterbatasan sumber daya, modal, teknologi, pemasaran, sales and distribusi. Kalau di kami ya kerja sama dengan swasta, tapi swasta yang ssudah maju. Kalau belum ekspor ya percuma,” ujar Danang.

Danang mengatakan petani juga bisa belajar dari perusahaan swasta bagaimana cara menyiapkan produk yang laku di pasaran. Tak hanya itu, petani juga bisa belajar bagaimana cara mengurus perizinan hingga produknya layak dijual ke luar negeri.

Dalam kesempatan itu, PT Menara Pangan Desa juga menandatangani MoU atau kerja sama dengan Exotique Food Inc. Canada yang turut disaksikan Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat. Seusia penandatangan MoU, juga digelar acara pelepasan ekspor salak dan nanas senilai Rp120 juta ke Kanada.

Ekspor ke Kanada

Distanbun Jateng
Kepala Distanbun Jateng, Supriyanto, saat menyaksikan pelepasan ekspor perdana keripik salak dan nanas asal Wonosobo, Senin (9/10/2023). (Solopos.com-Imam Yuda S.)

Danang menyebutkan MoU dengan Exotique Food Inc. Canada itu merupakan perjanjian kerja sama untuk tahun 2024 mendatang. Pada tahun depan, PT Menara Pangan Desa akan melakukan ekspor produk pertanian sebanyak 2 kontainer dengan nilai Rp600 juta.

“MoU-nya itu untuk tahun depan berupa ekspor salak, nanas, nangka, apel, pisang, dan baby nangka. Totalnya ada dua kontainer senilai Rp600 juta. Tapi, yang dari Wonosobo kami ambil salak, nanas, dan pisang. Kalau yang untuk hari ini, kami ekspornya salak dan nanas senilai Rp120 juta,” ujar Danang.

Sementara itu, Kepala Distanbun Jateng, Supriyanto, menilai butuh keseriusan dari petani agar produknya bisa laku di pasaran luar negeri atau ekspor. Selama ini dari pihak Distanbun Jateng telah melakukan pendampingan sejak proses tanam hingga pemasaran.

“Kami punya pelatihan untuk semua itu. Tapi yang terpenting adalah dari petani sendiri yang harus punya keseriusan untuk memasarkan produk. Tidaj hanya menjadi kualitas produk, dari segi kuantitas juga harus dijaga. Kalau permintaan buyer atau importir tiga kontainer, tapi ternyata yang tersedia cuma satu ya enggak jadi [batal]. Selain itu juga harus kontinuitas,” ujar Supriyanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya