SOLOPOS.COM - Kantor Wali Kota Salatiga di Jalan Sukowati Nomor 51. Di tahun ini, Salatiga memasuki Hari Jadi ke-1.273. (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, SALATIGA — Kota Salatiga telah genap memasuki usia ke-1.273 tahun, Senin (24/7/2023). HUT Salatiga di tahun ini mengambil tema Bersatu, Tumbuh, dan Maju.

Perjalanan panjang memantapkan Kota Salatiga menjadikan kota kecil ini memiliki berbagai keunikannya. Hal itu misalnya soal toleransi yang mengakar di Kota Enteng-Enteng Gepuk ini.

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

Letaknya yang strategis dan indah, Kota Salatiga dijuluki dengan De Schoonste Stad van Midderi-Java atau Kota paling indah di Jawa Tengah di masa kolonial Belanda.

Penjabat Wali Kota Salatiga, Sinoeng N., Rachmadi, mengatakan tema HUT tahun ini diambil dari sayembara yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga beberapa waktu lalu.

Menurutnya tema itu menarik sebab tahun 2023 sudah memasuki tahun politik. Di mana potensi perpecahan antarmasyarakat cukup besar. Namun pada Hari Jadi ini juga memberikan pesan untuk selalu bersatu walaupun berbeda pilihan.

“Pilihan kita boleh beda, jadi tetap harus mempersiapkan hari ini, bagaimana jangan sampai di antara masyarakat Indonesia itu terjadi pembelahan, terpolarisasi terhadap perbedaan pilihan. Artinya konsep bersatu itu menjadi sebuah panji-panji yang kita junjung tinggi,” terang Penjabat Wali Kota kepada Solopos.com, Selasa (18/7/2023).

Kemudian soal tumbuh, kata Sinoeng, memberikan arti meskipun ada kontestasi demokrasi 2024, masyarakat Kota Salatiga harus tetap bertumbuh. Tetap bekerja, beraktivitas, tetap memberdayakan dan melayani masyarakat.

Jangan sampai perhelatan pesta demokrasi menghentikan proses-proses dan pekerjaan rutin yang selama ini sudah berjalan berhenti.

“Demokrasi bukanlah tujuan, tapi alat yang kemudian pada akhirnya adalah demi kemajuan kita. Maju dalam melayani, maju di dalam pemerintahan, maju terhadap beberapa capaian-capaian yang diberikan kepada masyarakat. Mungkin barangkali belum banyak yang kita berikan, mungkin barang sedikit yang kita berikan. Tapi kita terus bertumbuh dan kita siap untuk maju,” jelas Sinoeng.

Festival Indonesia Raya di HUT Salatiga

Turunan tema tersebut, nantinya berupa rangkaian Hari Jadi Kota Salatiga akan dimeriahkan dengan Festival Indonesia Raya. Sebuah festival yang menunjukkan Kota Salatiga menjadi miniatur Indonesia sekaligus wujud persatuan.

Sinoeng mengatakan tidak berlebihan jika Salatiga menjadi miniatur Indonesia. Sebab, beragam etnis ada di Salatiga dengan adanya Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW).

“Banyak orang yang belajar sesuai dengan keilmuannya dari Sabang sampai Merauke di Kota Salatiga. Meskipun mungkin barangkali tidak terlalu besar atau setara dengan Kota Jogja. Namun keberagaman yang ada di Salatiga inilah yang kemudian memantik sebuah ide memunculkan Festival Indonesia Raya,” ungkap Pj Wali Kota.

Nantinya, dalam Festival Indonesia Raya akan ditampilkan kesenian dari berbagai suku di Indonesia. Melibatkan mahasiswa yang sedang berkuliah di Kota Salatiga.

Selain itu juga akan dihidangkan beragam produk makanan khas daerah dari seluruh penjuru Indonesia. Hal itu sekaligus menegaskan Kota Salatiga sebagai Kota Gastronomi dengan kekayaan produk makanannya.

“Harapan saya, Salatiga juga akan menjadi Kota Gastronomi yang sekarang kita bangun. Level kita tidak hanya nasional, tapi internasional. Perjuangan yang tidak akan ada habisnya. Sehingga pada Festival Indonesia Raya ini juga menjadi bagian dari pilar kita untuk menjaga Kota Salatiga menjadi Kota Gastronomi,” beber Sinoeng.

Diakui, Salatiga memang tidak memiliki potensi wisata alam seperti daerah lain. Namun pemerintah tidak tinggal diam untuk menarik orang berkunjung ke Salatiga.

Salah satu yang dilakukan adalah dengan mewujudkan Kota Gastronomi, kota yang memiliki beragam olahan makanan.

“Kekhasan makanan cita rasa Jawa, rasa Maluku, cita rasa Jawa, rasa Palembang, atau bahkan mungkin cita rasa Palembang yang ada di Jawa. Itu menjadi satu daya tarik. Selain ada kearifan lokal yang cukup menonjol, yaitu berupa produk Kampung Telo. Ini akan menjadi ciri khas dari Salatiga. Maka dari itu kesadaran bahwa potensi pariwisata kita tidak optimal, konsep Festival Indonesia Raya bagian dari perwujudan itu,” jelas Pj Wali Kota.

Festival Indonesia Raya ini akan berlangsung pada 25-27 Agustus 2023. Puncak acara akan dimeriahkan oleh penampilan dari penyanyi yang sedang naik daun, Lyodra Ginting dan Grup Band Naff. Rencananya, dalam malam puncak acara tersebut Penjabat Wali Kota Salatiga juga akan berduet dengan Naff dengan membawakan lagu Akhirnya Ku Menemukanmu.

Pemecahan Rekor Muri Tahu Terbesar

Sebagai wujud memantapkan Kota Salatiga sebagai Kota Gastronomi, dalam rangkaian Hari Jadi Kota Salatiga ke-1.273 juga akan ada pemecahan rekor yang akan dicatat oleh Museum Rekor Indonesia (Muri).

Pencatatan rekor Muri itu dengan menampilkan pembuatan tahu terpanjang dan tertebal, yaitu dengan ukuran panjang 1 meter, lebar 1 meter, dan tinggi 76 sentimeter.

“Pemecahan rekor Muri itu sudah dilakukan simulasi sebanyak tiga kali dan berhasil,” ungkap Pj Wali Kota.

Diakuinya, ide dari pemecahan rekor Muri itu berasal dari Primer Koperasi Tahu-Tempe (Primkopti) Handayani Kota Salatiga. Anggota koperasi tersebut mengusulkan untuk membuat tahu raksasa.

Hal itu dilakukan agar tahu semakin memasyarakat sekaligus sebagai kontribusi komunitas perajin tahu-tempe untuk Hari Jadi Kota Salatiga.



Kegiatan itu akan berlangsung pada Sabtu (22/7/2023). Kelompok perajin tahu-tempe akan membuat tahu terbesar itu secara langsung.

Setelah dicatat Muri, tahu tersebut bisa dinikmati oleh masyarakat yang hadir di Primpkopti Salatiga. Pemecahan rekor ini juga akan dihadiri Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Republik Indonesia, Teten Masduki.

Sidang Paripurna Istimewa DPRD di Alun-alun Pancasila

Salah satu hal yang unik dalam rangkaian Hari Jadi kali ini, sidang paripurna dalam rangka Hari Jadi Kota Salatiga akan diselenggarakan di Alun-alun Pancasila, Kota Salatiga. kegiatan itu dilaksanakan pada Senin (24/7/2023), setelah upacara Hari Jadi Kota Salatiga. Nantinya, masyarakat bisa secara langsung menyaksikan proses sidang.

“Masyarakat boleh melihat, tentunya ada aturan sidang ya. Nantinya masyarakat bisa menyaksikan bagaimana proses, rapat paripurna istimewa dalam rangka Hari Jadi. Itu akan menjadi satu pengejawantahan atau perwujudan bahwa Kota Salatiga telah menerapkan akuntabilitas, transparansi, keberpihakan dengan kondisi riil di masyarakat,” kata Sinoeng.

Kegiatan tersebut juga sebagai wujud bahwa kanal-kanal komunikasi dan aspirasi masyarakat itu terbuka. Kegiatan ini merupakan ide dari DPRD Kota Salatiga. Tujuannya untuk menjaga kedekatan dengan masyarakat secara langsung.

Antusias masyarakat dengan rangkaian kegiatan Hari Jadi Kota Salatiga sangat tinggi. Hal itu terbukti dengan keikutsertaan masyarakat dalam mengkonsep rangkaian acara. Di antaranya seperti pemecahan rekor Muri tahu terbesar, pawai taaruf, dan kegiatan lainya.

Antusias masyarakat yang tinggi itu menjadi bukti bahwa persatuan di Kota Salatiga baik. Sehingga bisa terus bertumbuh dan maju. Sesuai dengan tema Hari Jadi Kota Salatiga ke 1.273 ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya