SOLOPOS.COM - Rescue Animal Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Semarang saat mengevakuasi monyet ekor panjang yang terluka di Kampung Dewi Sartika, Kelurahan Sampangan, Minggu (10/9/2023). (Istimewa/Damkar Kota Semarang)

Solopos.com, SEMARANGMusim kemarau yang semakin panas membuat kawanan hewan liar bermunculan di permukiman hingga membuat panik warga Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Hewan-hewan liar itu di antaranya monyet ekor panjang dan ular piton.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, seekor monyet ekor panjang muncul di Kampung Dewi Sartika, Kelurahan Sampangan, Minggu (10/9/2023).

Promosi BRI Pastikan Video Uang Hilang Efek Pemilu untuk Bansos adalah Hoaks

Sementara ular piton muncul saat warga lingkungan Kampung Kerapu, Kelurahan Kuningan, Semarang Utara tengah memadamkan ilalang yang terbakar, Jumat (8/9/2023) lalu.

Komandan Rescue Animal Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Semarang, Abdul Rohman, membenarkan adanya penanganan dua hewan liar tersebut.

Ia menceritakan jika ada informasi dari warga yang menyebutkan monyet masuk ke permukiman dalam kondisi terluka.

“Lalu tim 3 rescue menindaklanjuti laporan dengan mendatangi lokasi untuk mengevakuasi dan menangkap monyet tersebut,” kata Abdul kepada Solopos.com, Selasa (12/9/2023).

Setibanya di Kampung Dewi Sartika, terang Abdul, personelnya memang melihat ada seekor monyet dalam kondisi terluka pada tubuhnya.

Ia mengaku monyet tersebut kemungkinan berasal dari hutan kawasan Trangkil atau bisa juga dari hutan yang berada di atas Perumahan Bukit Manyaran Permai (BMP).

“Sepertinya dari Trangkil atau hutan BMP. Di sana kan banyak hutannya,” ujarnya.

Sementara untuk penemuan ular piton di Kampung Kerapu, Abdul menceritakan berada di sekitaran kediaman rumah warga RT 009/RW 001. Tak jauh dari lokasi itu dua ular piton ditemukan dengan panjang sekitar tiga meter.

“Awalnya kan kedengaran trafo njebluk. Terus pas malam semua lampu padam. Nah, sekitar jam 03.00 WIB [jelang Subuh] ada alang-alang yang terbakar di dekat pintu air dekat Pasar Boom Lama. Mungkin kepanasan karena banyak api, beberapa orang melihat ada piton yang keluar dari lubang gorong-gorong,” katanya.

Hingga saat ini, dua ular piton yang ditangkap warga itu sudah ditaruh di tong air berukuran besar. Agar tidak menggigit, kepala piton diikat kain hitam.

“Enggak dilaporkan ke Damkar. Masih ada di tempatnya salah satu rumah warga RT 007,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, musim kemarau yang melanda Jawa Tengah (Jateng) tak hanya menyebabkan kekeringan, namun juga bekurangnya pasokan makanan berupa buah-buahan di hutan.

Akibatnya, empat daerah di Jateng selama musim kemarau tahun ini mendapat serangan dari gerombolan monyet ekor panjang atau kera liar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya