SOLOPOS.COM - Tugu Muda yang dibangun demi memperingati Pertempuran Lima Hari. (Antara)

Solopos.com, SEMARANG — Tahukah Anda ternyata ratusan tahun yang lalu, Kota Semarang di Jawa Tengah, ternyata dahulunya adalah lautan?

Ibu kota dari Jawa Tengah ini belakangan ini diterpa bencana banjir yang cukup parah pada awal 2023. Bahkan, banjir juga menerjang titik-titik vital di Kota Semarang, seperti Stasiun Semarang Tawang, Kawasan Kota Lama, Simpang Lima Semarang, hingga Pantai Marina.

Promosi Usaha Endog Lewo Garut Sukses Dongkrak Produksi Berkat BRI KlasterkuHidupku

Tak hanya itu, di Semarang juga kerap terjadi banjir rob saat air laut sedang pasang. Hal ini biasanya terjadi di daerah Kaligawe, Gayamsari, Semarang.

Di balik bencana banjir tersebut, ternyata dari catatan sejarah yang ada di situs resmi DPAD Pemprov DIY, Kota Semarang dulunya merupakan lautan.

Kurang lebih pada abad ke-8 Masehi, ada daerah di Semarang bernama Pragota yang sekarang menjadi Bergota. Daerah tersebut merupakan bagian dari Kerajaan Mataram Kuno yang merupakan pelabuhan dan di depannya adalah gugusan pulau-pulau kecil. Karena ada pengendapan, gugusan pulau tersebut menyatu membentuk daratan. Bagian Semarang Bawah yang dikenal sekarang ini dahulu merupakan laut.

Pelabuhan dari Kerajaan Mataram Kuno tersebut diperkirakan berada di daerah yang kini berdiri Pasar Bulu dan memanjang masuk ke Pelabuhan Simongan, tempat armada Laksamana Cheng Ho bersandar pada 1405 M. Pelabuhan Simongan kini berubah menjadi Kelurahan Ngemplak Simongan di Semarang.

Klenteng Sam Poo Kong Jadi Saksi Bisu

Suasana kompleks Kelenteng Sam Poo Kong yang dipadati wisatawan, Minggu (1/1/2017). (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)
Suasana kompleks Kelenteng Sam Poo Kong yang dipadati wisatawan, Minggu (1/1/2017). (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Letak Klenteng Sam Poo Kong yang dulu menjadi tempat berlabuhnya Laksamana Cheng Ho menjadi salah satu bukti Semarang dulunya merupakan lautan.

Mengutip situs resmi Klenteng Sam Poo Kong, ketika itu Laksamana Cheng Ho menepi di Pantai Simongan pada awal abad ke-14. Alasannya karena juru mudi kapalnya bernama Wang Ji Hong mengalami sakit keras. Gua batu yang ada di dekat situ dimanfaatkan menjadi tempat tinggal Cheng Ho untuk mengobati juru mudinya tersebut.

Ketika Wang Ji Hong mulai merasa lebih baik, Cheng Ho pun memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke timur untuk berdagang dan mewujudkan perdamaian. Akhirnya, Wang Ji Hong dan para awak kapal pun memutuskan untuk tinggal di Simongan.

Wilayah pantai dan juga pelabuhan tersebut yang kini menjadi Kelurahan Ngemplak Simongan berada dari tengah-tengah Kota Semarang, tepatnya di wilayah dekat Banjir Kanal Barat.

Selama di Simongan, Wang Ji Hong memimpin anak buahnya menggarap lahan, membangun rumah dan bergaul dengan penduduk setempat. Lingkungan sekitar gua jadi berkembang dan makmur karena aktivitas dagang maupun pertanian. Demi menghormati pimpinannya, Wang mendirikan patung Zheng He di gua batu tersebut untuk dihormati dan dikenang masyarakat sekitar. Patung di gua batu itu menjadi asal muasal berdirinya Klenteng Sam Poo Kong saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya