Jateng
Rabu, 20 Oktober 2021 - 11:44 WIB

Kraca, Kuliner Khas Banyumas dari Keong

Yesaya Wisnu  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kraca, makanan khas Banyumas dan menu wajib berbuka puasa (Sumber: Detik.com)

Solopos.com, BANYUMAS — Kraca merupakan kuliner khas Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah yang bahan dasarnya berupa keong kecil. Keong-keong kecil ini sering didapat dari sawah yang kemudian diolah dengan diberi kuah. Rasanya gurih dan nikmat dengan campuran bumbu bawang, pala, merica, garam serta bumbu-bumbu lainnya.

Dilansir dari Jatengprov.go.id, Jumat (24/9/2021), cara memakan kraca ini adalah dengan menyedot keong yang sudah dibuang penutupnya atau bisa dicungkil menggunakan lidi ataupun gigi garpu. Makanan ini sangat banyak dijual menjelang Ramadan di Kabupaten Banyumas.

Advertisement

Saat Ramadan tiba, warga Kabupaten Banyumas berburu keong sawah atau biasa disebut sebagai kraca untuk dimasak menjadi masakan lezat yang diburu menjelang buka puasa. Masakan kraca dari hewan bercangkang sejenis siput air ini biasa diolah dengan menggunakan rempah-rempah sehingga mengundang selera untuk mencicipinya dan menjadi menu wajib warga Kabupaten Banyumas.

Baca Juga: Waduh! 9 Daerah di Jateng Endemis Penyakit Kaki Gajah, 6 di Pantura

Salah satu warga bernama Aryo yang merupakan penikmat kraca mengaku jika menu berbuka puasa tidak lengkap jika tidak ada kraca. Di Jalan Kauman Lama, Kecamatan Purwokerto Timur dikenal sebagai pusat pemjualan kraca. Meskipun banyak pedagang yang berjualan kraca, namun ada penjual kraca yang sudah populer dan selalu dicari pembeli. Dia adalah Khamlani yang sudah berjualan kraca sejak tahun 1995.

Advertisement

Dilansir dari Detik.com, saking begitu larisnya, kebutuhan keong selama bulan puasa melonjak berkali-kali lipat. Dari kebutuhan keong yang biasanya hanya 25 kilogram pada hari biasa, menjadi 150 kilogram saat bulan puasa dan langsung diserbu oleh pembeli dan habis dalam waktu tiga jam saja.

Keong hitam atau keong sawang sebagai bahahan dasar masakan khas Kabupaten Banyumas tersebut didapat Khamlani dari Pekalongan karena keberadaan keong hitam ini sudah terbilang langka di Kabupaten Banyumas.

Baca Juga: Unik! Kuliner Soto Bancar Khas Purbalingga Topping Bakso & Saus Kacang

Advertisement

Untuk membuat masakan keong sawah ini,  keong mentah harus dicuci hingga bersih kemudian dilubangi pada bagian belakangnya. Tujuannya untuk menghilangkan kotoran dan agar bumbu meresap ke dalam.

Untuk memasaknya, tumis bumbu-bumbu yang sudah dihaluskan kemudian masukkan keong yang sudah dicuci bersih. Setelah bumbu meresap kemudian diberi air dan direbus hingga kurang lebih empat sampai lima jam. Setelah itu, kraca khas Kabupaten Banyumas dengan citarasa lezat, pedas, dan segar dengan tekstur lunak siap dihidangkan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif