SOLOPOS.COM - Sejumlah kapal nelayan bersandar di Pelabuhan Tegal, Jawa Tengah, Selasa (22/12/2015). (JIBI/Antara Foto/Oky Lukmansyah)

Kredit nelayan dipermudah pemerintah dengan menyiapkan Rp9,2 triliun bagi sektor kelutan dan perikanan.

Semarangpos.com, DEMAK – Pemerintah melalui program Jaring (jangkau, sinergi, dan guideline) pada 2016 akan menyalurkan kredit untuk sektor kelautan dan perikanan senilai Rp9,2 triliun. Program Jaring merupakan kerja sama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Kementerian Kelautan, dan Perikanan (KKP).

Promosi Siasat BRI Hadapi Ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik Global

“Penyaluran kredit program Jaring tahun ini [2016] ditargetkan senilai Rp9,2 triliun atau tumbuh sebesar 24,2 persen dibandingkan realisasi kredit pada 2015 senilai Rp6,69 triliun,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D. Hadad pada sosialisasi Program Jaring di Pelabuhan Perikanan Pantai Morodemak, Demak, Kamis (12/5/2016).

Acara itu dihadiri Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Wakil Gubernur Jateng, Heru Sudjatmoko, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jateng, Lalu Muhammad Syafriadi, Direktur Bisnis Penjaminan Perum Jamkrindo Bakti Prasetyo, serta kalangan perbankan.

Muliaman lebih lanjut menyatakan program Jaring yang diluncurkan pada Mei 2015 untuk mendorong akselerasi atau percepatan peningkatan pembiayaan ke sektor kelautan dan perikanan dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan nelayan.

Selama satu tahun berjalan, lanjut dia, perkembangan program tersebut berjalan sesuai rencana dengan hasil mampu mendorong pemahaman pelaku jasa keuangan terhadap bisnis di sektor kelautan dan perikanan sehingga kredit perbankan dan pembiayaan terus meningkat. “Realisasi kredit Jaring sampai Desember 2015 mencapai Rp6,69 triliun atau 124,5 persen dari target senilai Rp5,37 triliun,” tandasnya.

OJK, imbuh Muliaman, akan terus mendorong industri jasa keuangan untuk meningkatkan porsi pembiayaan di sektor kelautan dan perikanan yang manfaatnya sangat besar bagi perekonomian nasional dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya nelayan. ”Perbankan yang terlibat pada program Jaring telah meningkat dari semula delapan bank menjadi 16 bank. Ke depan jumlah bank akan terus bertambah,” ujarnya.

Dia menambahkan, selain perbankan, partner program Jaring adalah industri keuangan non-bank, melalui konsorsium perusahaan pembiayaan, asuransi jiwa, asuransi umum, dan penjaminan. Sementara itu, Direktur Bisnis Penjaminan Perum Jamkrindo Bakti Prasetyo mengatakan pihaknya mendukung penuh program Jaring karena dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan.

”Perum Jamkrindo  melalui Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia [Asippindo] telah kerjasama dengan Asosisasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) melakukan penjaminan pembiayaan berorientasi ekspor dan ekonomi kreatif, termasuk di dalamnya ekspor bidang kelautan dan perikanan,” beber dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya