SOLOPOS.COM - Ilustrasi layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di perbankan. (JIBI/Solopos/Antara)

Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun 2017 dialokasikan Rp110 triliun dengan suku bunga masih 9%.

Semarangpos.com, SEMARANG — Pemerintah menetapkan suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada 2017 ini masih 9% atau sama dengan tahun 2016 lalu.

Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran

“Kami dari komite pembiayaan tetap mempertahankan suku bunga 9%, walaupun fed fund rate sudah naik kami tetap yakin 9% masih menciptakan laba untuk bank,” kata Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Iskandar Simorangkir di Semarang, Kamis (23/2/2017).

Melihat besarnya antusiasme masyarakat untuk mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada 2016 lalu, pada tahun 2017 ini pemerintah meningkatkan plafon KUR dari realisasi tahun lalu. Dipaparkannya, secara nasional, realisasi penyaluran KUR pada 2016 mencapai Rp94,4 triliun, sedangkan untuk tahun 2017 ini target penyaluran Rp110 triliun.

“Tahun ini kami optimistis KUR dapat tersalurkan secara optimal mengingat pada bulan Januari 2017 saat plafon disetujui sudah mulai banyak yang mengakses, di sisi lain kami juga sudah memperbolehkan perbankan menyalurkan KUR ini,” katanya.

Iskandar mengatakan dari seluruh perbankan maupun lembaga keuangan lain yang menjadi penyalur KUR, sejauh ini BRI masih mendominasi penyaluran KUR tersebut. “Dari data kami BRI masih menjadi nomor satu, memberikan kontribusi hingga 78% dari total penyaluran tahun lalu,” katanya.

Untuk tahun ini, total ada 38 bank yang menjadi penyalur KUR dan lima lembaga pembiayaan yang saat ini sedang diproses. Dari Rp110 triliun rencana penyaluran KUR untuk tahun 2017, sudah Rp106,6 triliun yang disetujui. “Jadi masih ada space Rp3,4 triliun, untuk bank, lembaga pembiayaan, koperasi yang masih membutuhkan kami buka,” katanya.

Dengan suku bunga 9% setahun, non performing loan (NPL) atau kredit macet untuk penyaluran KUR tahun lalu hanya 037%. “Orang bilang kredit usaha kecil rawan macet tidak terbukti. Kami jamin dengan Askrindo dan Jamkrindo lancar semuanya,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya