Jateng
Rabu, 18 Mei 2016 - 05:50 WIB

KREDIT USAHA RAKYAT : Realisasi KUR Jateng 65,95%, Begini Keberhasilan Bank Penyalurnya...

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di perbankan. (JIBI/Solopos/Antara)

Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Jateng lancar tersalurkan.

Semarangpos.com, SEMARANG — Realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) 2016 di Jawa Tengah (Jateng) dari awal tahun hingga bulan Maret mencapai Rp10,071 triliun atau 65,92 persen dari plafon Rp15,267 triliun.

Advertisement

“Dari total realisasi ini untuk jumlah debiturnya sudah mencapai 328.244 UMKM,” kata Kepala Bidang Pemberdayaan Koperasi Simpan Pinjam Dinas Koperasi dan UMKM Jateng Hana Roichati terkait realisasi penyerapan Kredit Usaha Rakyat (KUR) 2016 itu di Semarang, Selasa (17/5/2016).

Sebagai perincian, untuk penyaluran Kredit Usaha Rakyat BRI, dari plafon Rp11,640 triliun sudah terealisasi Rp8,777 triliun atau setara dengan 75,41%. Untuk jumlah debitur yang memanfaatkan KUR melalui BRI sebanyak 308.841 UMKM. Selanjutnya, penyaluran KUR melalui BNI dari plafon Rp1,750 triliun saat ini sudah terealisasi Rp487,523 miliar atau setara dengan 27,85%.

Dari sisi jumlah UMKM yang sudah memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat BNI hingga bulan Maret sebanyak 2.166. Sedangkan untuk KUR Bank Mandiri, dari plafon Rp2,2 triliun, saat ini sudah terealisasi Rp806 miliar atau 36,63%. Jumlah debitur yang sudah mengakses KUR melalui Bank Mandiri saat ini sebanyak 17.233.

Advertisement

Sementara itu, khusus untuk Kredit Usaha Rakyat bagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang disalurkan melalui Bank Sinarmas, dari plafon Rp800 juta saat ini sudah teralisasi Rp119 juta atau setara dengan 14,87%. “Untuk jumlah UMKM yang sudah mengakses KUR melalui Bank Sinarmas ini sudah ada empat UMKM,” imbuhnya.

Guna memaksimalkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat 2016, saat ini diterapkan Sistem Informasi Kredit Program (SIKD) di masing-masing kabupaten/kota di Jawa Tengah. “Dalam hal ini SKPD terkait yang melakukan upload data UMKM. Data ini nantinya dapat diakses oleh Pemerintah maupun perbankan untuk mengetahui rekam jejak dari si pelaku UMKM,” katanya.

Salah satunya, UMKM yang sudah tiga kali menerima fasilitas pinjaman dari Kredit Usaha Rakyat sudah tidak boleh lagi mengakses fasilitas kredit subsidi dari pemerintah tersebut. “Harapannya tahun ini SIKD sudah bisa beroperasi sehingga bisa cepat diakses. Kalau dari imbauan Kementerian Keuangan seharusnya tahun ini sudah bisa dioperasikan,” katanya.

Advertisement

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif