Jateng
Jumat, 10 Maret 2017 - 03:50 WIB

KRIMINALITAS JATENG : Gadis Cantik Nyaris Buta, Polres Batang Buru Penyiram Air Keras

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi air keras (ebay.com)

Kriminalitas dengan modus operandi penyiraman air keras terhadap seorang gadis cantik di Kabupaten Batang, Jawa Tengah (Jateng) diselidiki polisi setempat.

Semarangpos.com, BATANG — Jajaran Polres Batang, Jawa Tengah (Jateng) tak henti memburu dua pelaku yang diduga melakukan penyiraman dengan air keras terhadap seorang gadis cantik pegawai apotek Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kalisari, Kabupaten Batang, Nur Asriyah, 22. Akibat tindak kriminalitas di Batang, Jateng itu, korban nyaris buta.

Advertisement

Kapolres Batang AKBP Juli Agung Pramono di Batang, Senin (6/3/2017), mengatakan bahwa saat ini korban masih dirawat di RSUD Kalisari Batang karena mengalami luka melepuh pada wajah dan kakinya. “Kami masih mengumpulkan keterangan sekaligus mencari dua pelaku tersebut agar secepatnya bisa ditangkap,” katanya.

Kapolres Juli Agung Pramono yang didampingi Kepala Polsek Batang AKP Sugiyanto mengatakan berdasar keterangan yang dihimpun polisi, korban Nur Asriyah diduga disiram air keras saat perjalanan pulang bekerja dari RSUD Kalisari, Sabtu (5/3/2017). Semula, kata dia, Nur Asriyah sudah curiga terhadap dua pelaku itu karena mereka terus membuntut korban saat perjalanan pulang ke rumah.

“Karena merasa takut, korban masuk ke lokasi SPBU Kadilangu beberapa saat dan setelah dianggap aman lalu melanjutkan perjalanan pulang. Akan tetapi saat sampai di depan SPBE Cepokokuning atau tidak jauh dari rumahnya, tiba-tiba kendaraannya dipepet oleh dua pria berboncengan sepeda motor dan disuruh berhenti,” katanya.

Advertisement

Ia mengatakan setelah menghentikan sepeda motor korban, kedua pelaku itu memaksa agar helm yang dipakai Nur Asriyah dicopot. “Akan tetapi, saat korban membuka helmnya, tiba-tiba salah seorang pelaku menyiramkan cairan ke wajah korban. Cairan itu sedang dicek di laboratorium apakah air keras atau bukan,” katanya.

Orang tua korban, Sunaryo mengatakan semula anaknya sudah divonis oleh dokter tidak bisa melihat karena terkena siraman yang diduga air keras itu. “Semula, dokter RSUD menyarankan anaknya dirujuk ke RSUP Kariadi Semarang untuk mendapatkan perawatan. Akan tetapi, kini kondisinya membaik meski penglihatannya belum pulih sepenuhnya,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif