Jateng
Minggu, 21 September 2014 - 17:50 WIB

KRISIS AIR BERSIH : Wilayah Kekeringan di Temanggung Bertambah Luas

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekeringan (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Kanalsemarang.com, TEMANGGUNG – Daerah kekeringan yang warganya mengalami krisis air bersih di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, bertambah luas selama musim kemarau 2014, kata Kasi Penanganan Darurat dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Temanggung Eko Suprapto.

Advertisement

“Sebelumnya baru empat desa yang mengajukan bantuan air bersih, saat ini bertambah menjadi delapan desa,” katanya seperti dikutip Antara, Sabtu (20/9/2014).

Ia mengatakan hal tersebut saat memantau penyaluran bantuan air bersih yang dilaksanakan Satlantas Polres Temanggung bekerja sama dengan Forum Jurnalis Temanggung di Dusun Tempuran, Desa Pagergunung, Kecamatan Kaloran.

Eko menyebutkan empat desa baru yang mengajukan bantuan air bersih tersebut, yakni Desa Kemiri dan Tepusen, Kecamatan Kaloran, Desa Wadas, Kecamatan Kandangan, dan Desa Pagergunung, Kecamatan Pringsurat.

Advertisement

“Hingga sekarang baru tiga kecamatan yang mengajukan bantuan air bersih, sedangkan tiga kecamatan lain yang juga rawan krisis air bersih, yakni Bejen, Candiroto, dan Bulu, belum mengajukan bantuan,” katanya.

Bakti sosial Satlantas Polres Temanggung di Dusun Tempuran dalam rangka HUT ke-59 Satlantas tersebut, mengirimkan bantuan air bersih sebanyak dua mobil tangki atau 10.000 liter air.

“Dalam memperingati HUT Satlantas, kami pada musim kemarau ini ingin membantu meringankan beban masyarakat yang mengalami kekeringan untuk mendapatkan air bersih,” kata Kepala Bagian Operasional Satlantas Polres Temanggung Ipda Sugihartono.

Advertisement

Ia mengatakan kegiatan itu sebagai bentuk kepedulian Polri dalam membangun kemitraan dengan masyarakat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif