SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengisian bahan bakar minyak jenis Premium di SPBU. (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Krisis BBM diperkirakan akan terjadi 10 hingga 11 tahun lagi.

Kanalsemarang.com, SEMARANG-Indonesia dalam jangka waktu 10-11 tahun ke depan diperkirakan akan mengalami krisis bahan bakar minyak (BBM) bila tidak segera mempercepat pemanfaatan energi terbarukan.

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

Perkiraan ini diungkapkan Guru Besar Bidang Ilmu Tekni Kimia Fakultas Teknik (TK) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Prof. Budiyono. Alasannya menurut dia, karena cadangan minyak Indonesia saat ini tinggal 3,7 miliar barel, sedangkan produksi minyak sebesar 360 juta barel per tahun.

“Dengan kondisi ini diperkirakan cadangan minyak Indonesia akan habis dikonsumsi selama 10-11 tahun ke depan,” kata Budiyono pada pidato pengukuhan guru besar di Gedung Prof. Soedarto, kampus Undip Tembalang, Semarang, Sabtu (13/12/2015).

Indonesia, lanjut dia, yang awalnya adalah negara eksportir minyak dunia, tapi mulai 2000 telah berubah secara dratis menjadi negara pengimpor BBM terbesar di Asia.

“Sangat memprihatinkan karena Indonesia sekarang harus impor 60-70 persen atau setara 700.000 barel per hari kebutuhan BBM dalam negeri,” ujarnya.

Guna mengatasi krisis BBM pada 10-11 tahun mendatang, Budiyono menyarankan agar pemerintah Indonesia segera mempercepat pemanfaatn energi terbarukan melalui penguasaan teknologi produksi biogas berbasis biomassa.

Sebenarnya, sambung dia, melalui UU Nomor 5/2006 tentang Penggunaan Energi Baru dan Terbarukan telah mantargerkan untuk memanfaatkan sumber energi baru dan terbarukan sebesar 17% dari bauran energi nasiona pada 2025 dan target ini telah dinaikan menjadi 25% pada visi 2025.

“Upaya mengoptimalkan potensi limbah biomassa untuk produksi biogas diharapkan merupakan bagian dari langkah nyata mencapai target tersebut,” kata pria kelahiran Blora 1966 ini.

Upaya percepatan penguasaan teknologi dan pemanfaatan energi biogas dapat dilakukan melalui tahapan penguasaan untuk teknologi produksi biogas skala kecil untuk kebutuhan rumah tangga dengan bahan dari kotoran ternak dan limbah rumah tangga.

Serta penguasaan teknologi produksi biogas skala industri dapat memanfaatkan limbah kelapa sawit.

”Potensi limbah biomassa sebagai sumber daya energi baru dan terbarukan sangat melimpah. Sekarang tinggal komitmen dari pemerintah dan segenap komponen masyarakat untuk terhindar dari krisis energi pada 10 tahu ke depan,” beber Budiyono.

Dia menambahkan prinsip tiga M, yakni mulai dari sekarang, mulai dari yang mudah, dan mulai dari diri sendiri menjadi kunci bangsa Indonesia terhindar krisis energi. Rektor Undip Prof. Jos Johan Utama mengatakan Budiyono merupakan guru besar ke-14 Fakultas Teknik Undip.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya