SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Pixabay)

 

Harianjogja.com, BANJARNEGARA — Sudah rutin setiap tahun fenomena alam kristal es atau embun beku yang disebut ‘bun upas’ muncul di dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah. Di pagi hari, tanaman membeku karena kristal es itu. Fenomena ini terjadi di musim kemarau, biasanya pada Juli hingga September.

Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

Fenomena bun upas ini memang menjadi salah satu daya tarik wisata di Dieng yang terkenal dingin mengigit. Banyak wisatawan yang datang melihat kristal es ini.

Tapi, bagi petani bun upas justru menjadi ‘musuh’ yang mesti dihadapi. Tanaman kentang mereka rusak terkena fenomena ‘bun upas’ ini. Para petani kentang bahkan mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.

“Kalau pagi-pagi ini bun upas sudah datang, nanti sore tanaman kentang sudah layu dan langsung kering daunnya. Mati semua akibat embun dingin ini”, kata Hartono (50), warga Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur , Kabupaten Banjarnegara, Sabtu (30/8/2014).

Menurut dia, fenomena bun upas itu selalu terjadi pada puncak musim kemarau. Fenomena bun upas biasanya selalu datang pada bulan Juli-Agustus saat kondisi suhu ekstrem dengan suhu di bawah nol derajat celcius.

“Kita tidak bisa dipastikan setiap musim kemarau akan turun bun upas. Bun upas akan datang pada musim kemarau yang parah. Maka memang tidak bisa kita antisipasi,” jelasnya.

Sementara menurut petani lain, Tarmono (36) mengatakan jika bun upas tahun ini datang sejak awal Agustus, biasanya datang pagi hingga menjelang siang dan berpindah-pindah saat kabut tertiup angin dan suhu sedang ekstrim. Tingkat kerusakan tanaman kentang tersebut berkisar antara 60-80 persen dan dikhawatirkan dapat menyebabkan gagal panen.

“Tanaman kentang saya mungkin ada 2 hektar yang rusak kena embun upas, dan tidak bisa diselamatkan,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya