SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Kualitas pendidikan diharapkan mampu menjawab tantangan dunia usaha.

Kanalsemarang.com, SEMARANG-Pengusaha muda Witjaksono menegaskan perlunya sinkronisasi antara dunia pendidikan dan dunia kerja untuk menghasilkan lulusan perguruan tinggi yang siap bekerja.

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

“Selama ini, perguruan-perguruan tinggi lebih banyak mempersiapkan mahasiswa secara teori,” kata Business Development Director PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk itu di Semarang, Selasa (18/8/2015).

Pada kesempatan itu, Witjaksono diundang untuk memberikan motivasi kepada ribuan mahasiswa baru pada Orientasi Studi Mahasiswa Baru (OSMB) Universitas Negeri Semarang (Unnes) 2015.

Menurut dia, dunia kerja atau bisnis lebih membutuhkan tenaga kerja yang sudah memiliki keahlian ketimbang hanya sekadar penguasaan secara teori yang sudah harus disiapkan sejak masa kuliah.

“Suatu contoh, ketika kami mengadakan jobfair. Ada mahasiswa lulusan S2 [strata 2] yang kami interview ternyata tidak tahu keahliannya apa? Padahal, keahlian perlu untuk dunia kerja,” katanya.

Ia mencontohkan pendidikan di luar negeri yang sudah mempersiapkan mahasiswanya memiliki keahlian dan kecakapan sejak di bangku kuliah yang bisa menjadi bekal untuk memasuki dunia kerja.

Kalau tidak disiapkan secara baik, kata pria yang juga menggawangi PT Dua Putra Utama Makmur itu, lulusan perguruan tinggi akan kesulitan memasuki dunia kerja karena mereka belum siap.

“Sekarang lihat saja Singapura, misalnya. Belum lulus, mereka [mahasiswa] sudah dipesan oleh perusahaan. Itu karena mereka sudah diarahkan keahliannya di bidang apa,” katanya.

Yang tidak kalah penting, pria kelahiran Pati, Jawa Tengah itu mengingatkan mahasiswa juga harus dibekali dengan mental yang kuat untuk menghadapi tantangan yang akan muncul di dunia kerja.

Upaya untuk mempersiapkan mahasiswa memiliki keahlian dan kecakapan bekerja, kata dia, salah satunya bisa dilakukan melalui kuliah kerja nyata (KKN) yang mampu menempa mahasiswa secara mental.

“Begini, kalau saat KKN mahasiswa mampu menjalani dengan baik, mereka tidak perlu mencari-cari pekerjaan setelah lulus. Mereka bisa berinovasi menjadi pengusaha yang sukses,” pungkas Witjaksono.

Sementara itu, Unnes juga meluncurkan logo terbarunya pada OSMB 2015 yang dilakukan langsung oleh Rektor Unnes Prof Fathur Rokhman, didampingi Wakil Gubernur Jateng Heru Sudjatmoko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya