Jateng
Selasa, 14 Februari 2023 - 14:17 WIB

Kualitas Premium, Benih Rojolele Srinuk Klaten Siap Budi Daya di Seluruh Jateng

Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang pegawai menunjukkan beras Rojolele Srinuk yang didistribusikan melalui BUMD PT Aneka Usaha Klaten, Rabu (13/10/2021). (Solopos-Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, UNGARAN — Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, menginginkan benih beras varietas Rojolele Srinuk asal Klateng diedarkan ke seluruh wilayah Jateng. Hal itu dilakukan agar produksi padi daerah di seluruh Jateng memiliki kualitas premium.

“Jadi benih Srinuk yang bagus itu segera diedarkan. Kalau itu masuk dalam kategori yang unggul dan menarik, kenapa tidak kita pakai,” ujar Ganjar seusai Rakor Evaluasi Produk Tanaman Pangan dan Hortikultura di Kantor Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Jateng, Ungaran, Kabupaten Semarang, Selasa (14/2/2023).

Advertisement

Varietas Rojolele Srinuk telah dikembangkan Pemkab Klaten bekerjasama dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan). Benih beras Rojolele Srinuk memiliki berbagai keunggulan antara lain masa panen yang cenderung singkat dan tahan penyakit. Selain itu, beras Rojolele Srinuk juga memiliki keunggulan dalam segi rasa dan tekstur yang pulen.

Ganjar mengatakan, Indonesia harus punya benih unggul untuk membantu meningkatkan produktivitas padi daerah. Ganjar mendorong Kementerian Pertanian (Kementan) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama-sama menciptakan benih padi yang bagus.

“Kami coba dorong, umpama ada banyak lembaga riset yang ada di Kementerian Pertanian, cukup banyak, ada BRIN, mari kita bikin benih unggul. Indonesia untuk tanaman pangan harus punya benih unggul sendiri,” kata Ganjar.

Advertisement

Berdasarkan data Distanbun Jateng, produktivitas pertanian untuk tanaman padi berada di kisaran 5,6 juta ton per hektare. Menurut Ganjar, produktivitas ini mesti ditingkatkan agar capaian Jateng sebagai provinsi dengan lumbung beras nasional tetap terjaga.

“Kalau kita bicara produktivitas, ya tantangan kami masih berat. Ditambah sekarang perubahan iklim memang membikin situasi pertanian kita berubah, apakah itu penyakit, apakah kemudian kualitas, dan sebagainya,” kata Ganjar.

Dalam upaya meningkatkan produktivitas padi ini, Ganjar juga akan berkomunikasi ke para petani terkait pola tanam masing-masing agar luas panennya merata. Ganjar pun berencana menggabungkan pupuk urea dan organik sebagai bahan produksi padi.

Advertisement

“Urea untuk kebutuhan kami itu 1.004.750,89 ton, ini kebutuhannya. Alokasi yang bisa diberikan kepada kami 74,05 persen. Artinya kami memang kurang untuk urea. Makanya, di beberapa tempat mulai kami dorong untuk gabungkan dengan pupuk organik,” jelas Ganjar.

Sekadar informasi, beras varietas Rojolele Srinuk asal Klaten telah mendapatkan SK pelepasan dari Kemtan dengan nomor 481/HK.540/C/10/2019. Selain itu, merek ini juga telah mendapat Hak Pelindungan Varietas Tanaman (PVT) dari Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PPVTPT) Kementan nomor 00551/PPVT/S/2022.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif