SOLOPOS.COM - Suasana belajar Semesta Bilingual Boarding School sebagaimana dicantumkan dalam situs resmi lembaga pendidikan itu. (semestaschool.sch.id)

Kudeta Turki membuat beberapa sekolah di Indonesia diminta ditutup oleh pemerintah Turki pimpinan Presiden Receb Tayyip Erdogan karena dianggap berafiliasi dengan organisasi milik Fethullah Gulen, salah satunya Semesta Bilingual Boarding School.

Logo Lembaga Pendidikan Semesta (semestaschool.sch.id)

Logo Lembaga Pendidikan Semesta (semestaschool.sch.id)

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

Semarangpos.com, SEMARANG — Tudingan pemerintah Turki pimpinan Presiden Receb Tayipp Erdogan terhadap sembilan sekolah di Indonesia yang terlibat dengan organisasi pimpinan ulama Fethullah Gulen berbuntut panjang. Akibat tudingan itu, salah satu sekolah, yakni Semesta Bilingual Boarding School (BBS) Semarang, bahkan bakal didatangi Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT).

“Benar, BNPT rencana mau hadir ke sekolah ini besok [Rabu, 3 Agustus 2016] siang, sekitar pukul 13.00 WIB. Kami siap menerima kedatangan mereka,” ujar Kepala Semesta Bilingual Boarding School (BBS) Semarang, Mohammad Harris, saat dijumpai wartawan di sekolahannya, Selasa (2/8/2016).

Harris mengaku kedatangan BNPT itu tak lain untuk melihat sederet aktivitas yang dilakukan sekolah itu. Selain itu, BNPT juga akan melihat kurikulum pendidikan yang digunakan sekolah yang terletak di kawasan Gunungpati, Semarang itu.

Terkait kedatangan BNPT itu, Harris mengaku tidak mempermasalahkan. Ia justru senang karena dengan kehadiran BNPT bisa menambah keyakinan masyarakat maupun wali murid bahwa sekolahnya tidak terkait dengan organisasi internasional, terutama yang berhubungan dengan Fethullah Gulen yang saat ini dianggap oleh pemerintah Turki sebagai dalang di balik kudeta pada 15 Juli lalu.

“Ini [kedatangan BNPT] justru bagus. Pihak wali murid juga sudah kami beritahu terkait hal itu. Mereka justru senang, bahwa kedatangan BNPT bisa menambah keyakinan masyarakat jika sekolah ini tidak terkait dengan organisasi milik Fethullah Gulen,” ujar Harris.

Sebelumnya, pemerintahan Erdogan melalui Kedubes Turki di Indonesia menyatakan bahwa sembilan sekolah internasional, salah satunya Semesta Bilingual Boarding School (BBS) Semarang, terlibat dengan kegiatan organisasi pimpinan Fethullah Gulen. Mereka bahkan mendesak pemerintah Indonesia untuk menutup sekolah-sekolah itu.

Terkait tudingan itu, Harris mengaku tidak benar. Ia bahkan mengaku sejak 2015 lalu, sekolahnya sudah tidak lagi menjalin kerja sama dengan Pacific Countries Social and Economic Solidarity Association (Pasiad) yang berhubungan langsung dengan Gulen.

“Sejak keluarnya Permendikbud Nomor 31 Tahun 2014 kami memutuskan kerja sama dengan organisasi-organisasi internasional. Saat ini kerja sama kami dengan lembaga-lembaga pendidikan, tak hanya dari Turki, tapi juga Inggris, Australia, dan beberapa negara lainnya,” tegas Harris.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya