SOLOPOS.COM - Suasana belajar di Semesta Bilingual Boarding School yang dalam situs resmi sekolah itu digambarkan diampu pengajar asing. (semestaschool.sch.id)

Kudeta Turki berimbas ke sekolah-sekolah Turki di Indonesia yang disokong kalangan pemberontak di negeri itu.

Logo Lembaga Pendidikan Semesta (semestaschool.sch.id)

Logo Lembaga Pendidikan Semesta (semestaschool.sch.id)

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

Semarangpos.com, JAKARTA — Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengaku telah berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terkait permintaan dari pemerintah Turki untuk menutup sejumlah fasilitas pendidikan yang berkaitan dengan Fethullah Gulen.

Gulen dan organisasinya diyakini pemerintah Turki sebagai penyokong pemberontak pelaku kudeta Turki yang baru berlalu. Kini, kelompok itu digolongkan pemerintah Turki sebagai pelaku tindak terorisme. Sekolah-sekolah Turki di Indonesia pun diklaim berafiliasi dengan kelompok teroris tersebut.

“Saya sudah koordinasi dengan Mendikbud, saya sudah mengecek data Kemenlu. Sejak Agustus 2015, kita sudah tidak ada kerja sama apapun,” kata Retno ditemui di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta pada Senin (1/8/2016).

Menlu mengatakan sejumlah sekolah yang berada di Indonesia akan terus menjalankan kegiatan belajar mengajar. Retno juga menjelaskan pihak Kemendikbud telah mengunjungi beberapa sekolah yang diminta oleh pemerintah Turki untuk ditutup tersebut.

“Kita, Indonesia, selalu menghormati hukum dan kedaulatan negara lain. Oleh karena itu, Indonesia juga meminta negara lain untuk menghormati hukum dan peraturan yang berlaku di Indonesia,” jelas Retno.

Menurut keterangan yang dimuat situs resmi Kedutaan Besar Turki untuk Indonesia, www.jakarta.emb.mfa.gov.tr, terdapat sembilan sekolah yang diminta untuk ditutup. Kesembilan sekolah itu adalah Pribadi Bilingual Boarding School di Depok, Pribadi Bilingual Boarding School di Bandung, Kharisma Bangsa Bilingual Boarding School di Tangerang Selatan, Semesta Bilingual Boarding School di Semarang, Kesatuan Bangsa Bilingual Boarding School di Yogyakarta, Sragen Bilingual Boarding School di Sragen, Fatih Boy’s School dan Fatih Girl’s School di Aceh, serta Banua Bilingual Boarding School di Kalimantan Selatan.

Pemerintah Turki mengatakan jaringan Organisasi Teroris Fethullah (Feto), sebagai pengikut Fethullah, merupakan pemimpin dari kudeta gagal kepada pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan beberapa pekan lalu. Berdasarkan catatan media massa, buku-buku Gulen bebas diakses di perpustakaan sekolah-sekolah Turki di Indonesia itu hingga muncul protes Kedubes Turki tersebut.

Penelusuran Semarangpos.com di situs resmi lembaga pendidikan pengelola sekolah-sekolah Turki di Indonesia itu masih kental bernuansa Turki. Padahal, setelah muncul penolakan atas mereka dari Kedubes Turki, pengelola sekolah-sekolah itu sibuk berkilah bahwa kerja sama dengan Fethullah Gullen sudah berakhir.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya