SOLOPOS.COM - Wapres Ma'ruf Amin saat melihat koleksi Batik 16 Semarang, Jumat (18/11/2022). (Solopos.com-Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG — Wakil Presiden (Wapres), KH Ma’ruf Amin, mengaku target sertifikasi halal atau nomor induk berusaha (NIB) bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) masih jauh dari ekspektasi. Hal tu disampaikan Wapres saat berkunjung ke pelaku UMKM batik di Kota Semarang, Batik 16 Semarang, Jumat (18/11/2022).

Ma’ruf Amin menyebut dari target 350 UMKM yang mendapat sertifikasi halal atau NIB setiap harinya, baru terpenuhi sekitar 40 UMKM per hari. Capaian itu pun masih jauh dari target yang telah dicanangkan.

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

“Arahan saya, pertama tentang sertifikasi halal karena masih jauh dari target. Saya sarankan dari lembaga sertifikasi tidak hanya menunggu, tapi juga jemput bola,” ungkap Wapres.

Tidak hanya jemput bola, Wapres juga meminta pejabat setempat melakukan bimbingan dan pendampingan pada tiap UMKM di wilayahnya. Hal itu dikarenakan masih banyak UMKM yang belum mengetahui mekanisme penggunaa NIB.

“Jadi tidak semata-mata di sertifikasi atau jaminan halalnya. Tapi juga Kementerian UMKM dan daerahnya supaya mereka diberi bimbingan. Mulai dari bimbingan produk, sertifikasi dan dananya,” beber dia.

Baca juga: Penyaluran Kredit UMKM di Jateng dan DIY Lampaui Target Nasional

Ma’ruf Amin menegaskan adanya pendampingan dan jemput bola dari masing-masing pihak terkait, maka bisa mengejar target. Hal itu juga akan memberikan dampak positif bagi UMKM dengan keuntungan yang turut terpacu.

“Sekarang terpenting adalah pendampingan dan jemput bola,” tegas dia.

Ratusan Motif

Sementara itu, Plt Walikota Semarang, Hevearita G Rahayu, mengatakan kunjungan Wapres kali ini untuk melihat produk UMKM Batik 16 Semarang. Selain itu, sebagai bentuk dukungan UMKM di Kota Lumpia.

Baca juga: Pakai Bahan Pewarna Alami, Sanggar Batik di Semarang Ini Ciptakan 2.000 Motif

“Tadi Bapak Wapres sudah melihat dan meninjau-ninjau proses dari batik cap, tulis, hingga tenyn. Melihat koleksi yang ada di sini [Batik 16 Semarang],” ujar Ita.

Ita mengungkapkan ada sekitar 216 kreasi atau motif batik yang ada di Batik 16 Semarang. Dari ratusan motif tersebut menggambarkan tiap kelurahan di Kota Semarang.

“Dari 216 kreasi itu, di mana 177 adalah motif dari kelurahan-kelurahan,” ungkap dia.

Ita pun turut menegaskan saat ini pihaknya tengah melakukan pendampingan-pendampingan bagi UMKM di tiap kecamatan. Pasalnya, ia tak menampik bila masih banyak UMKM di Kota Semarang yang belum masuk pada e-catalog.

“Kami sudah meminta kepada jajaran Pemkot, Sekda hingga Assisten sekda supaya terus melakukan pendampingan. Agar kewajiban 40 persen e-catalog adalah produk dalam negeri bisa terealisasi. Karena di Semarang ini kami akui masih jauh. Hanya sekitar 150 yang masuk e-catalog,” tutup dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya