SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, saat berkunjung ke Desa Wadas di Kabupaten Purworejo, Rabu (9/2/2022). (Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, PURWOREJO — Sehari pasca-terjadinya pengepungan polisi, Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, datang ke Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Rabu (9/2/2022). Orang nomor satu di jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng ini pun menemui sejumlah warga yang masuk kelompok pro penambangan batu andesit di Desa Wadas yang akan digunakan untuk proyek pembangunan Bendungan Bener.

Ganjar sempat berdialog dengan warga yang pro dengan penambangan batu andesit itu di Desa Wadas Purworejo. Ia menanyakan proses pengukuran tanah yang digelar Selasa (8/2/2022) dan berujung keributan antara polisi dengan warga yang menolak penambangan batu andesit di wilayah tersebut.

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

“Iya pak, sudah diukur. Punya saya hari ini mulai diukur,” ujar seorang warga, Rodiyah.

Baca juga: Janji Ganjar, Puluhan Warga Desa Wadas yang Ditangkap akan Dibebaskan

Rodiyah mengatakan, pihaknya merupakan warga yang pro dengan penambangan. Warga yang sudah setuju, berharap agar proses pengukuran segera diselesaikan sehingga ganti untung bisa dibayarkan.

“Kami minta secepatnya pak, biar segera dibayar,” timpal warga lainnya, Mulyati.

Ganjar kemudian menanyakan uang yang akan diterima akan digunakan untuk apa. Beberapa warga itu mengatakan, uang akan digunakan untuk membeli tanah di tempat lain, modal usaha dan dibagikan pada anak dan saudara.

“Rencana meh nggo tuku mobil mewah pak [rencana mau beli mobil mewah pak], tapi mending kangge tumbas ruko ben saget usaha [tapi pilih membeli ruko biar bisa usaha],” timpal Rodiyah.

Ganjar melarang warga membeli barang mewah. Uang yang diterima lebih baik untuk usaha. “Ojo nggo tuku mobil [jangan untuk beli mobil ya], kalau sudah diberikan mending buat beli tanah untuk tempat tinggal atau digunakan untuk modal usaha,” kata Ganjar.

Baca juga: YLBHI Sebut 40 Warga Wadas Purworejo Ditangkap Polisi saat Doa Bersama

Ganjar juga berpesan pada warga Wadas Purworejo untuk menjaga kerukunan dan saling menghormati. Meski ada pihak pro dan kontra, namun relasi masyarakat tidak boleh terpecah.

Sing penting rukun ya, ada yang setuju, ada yang tidak setuju tidak apa-apa. Yang penting rukun. Kalau rukun kan enak, agar persaudaraan nanti tidak gontok-gontokan. Saling menghormati dan menghargai saja, ora usah do petentengan [tidak perlu marah-marahan],” katanya pada warga.

Ganjar sendiri mengatakan, dirinya datang ke Desa Wadas Purworejo untuk dialog dengan warga. Selain itu, ia ingin memastikan agar kerukunan tetap terjalin di sana.

“Karena berita yang tersebar di luar itu seram banget. Insyaalah tidak seperti itu. Maka saya hari ini ke Wadas untuk menengok secara langsung,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya