SOLOPOS.COM - Gubernur Ganjar Pranowo dan istri Siti Atikoh (Insetyonoto/JIBI/Solopos/dok)

Kunker pejabat termasuk Gubernur dan Ketua DPRD Jawa Tengah mendapat sorotan KP2KKN. 

Kanalsemarang.com, SEMARANG-Komite Penyelidikan dan Pemberantasan Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KP2KKN) Jawa Tengah meminta Gubernur Ganjar Pranowo memberikan penjelasan kepada publik setelah pulang dari kunjungan ke tiga negara.

Promosi Siasat BRI Hadapi Ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik Global

Divisi Korupsi, Politik, dan Anggaran KP2KKN Jawa Tengah (Jateng) Rony Maryanto mengatakan Gubernur harus mempertanggungjawabkan penggunaan APBD yang merupakan uang rakyat yang digunakan untuk jalan-jalan ke luar negeri.

“Ganjar agar mempertanggungjawabkan penggunaan uang rakyat senilai Rp2,3 miliar, dengan menjelaskan hasil kunjungan ke Suriname, Belanda, dan Jerman,” katanya di Semarang, Jumat (9/10/2015).

Gubernur dan rombongan beranggotakan 21 pejabat, termasuk Ketua DPRD Jawa Tengah (Jateng) Rukma Setyabudi dijadwalkan pulang pada Jumat.

Seperti diketahui sejak 27 September lalu, Ganjar serta rombongan selama 13 hari melakukan kunjungan ke Suriname, Belanda, dan Jerman.

Rony lebih lanjut menyatakan penjelasan Gubernur untuk mengetahui hasil kunjungan ke tiga negara tersebut bagi kesejehtaraan rakyat Jateng.

Pasalnya plafon anggaran anggaran untuk kunjungan Gubernur sangat besar yakni Rp2,3 miliar karena kunjungannya mengajak banyak orang.

“Gubernur agar bisa menjelaskan hasil kunjungan bermanfaat bagi rakyat supaya tidak dituding hanya plesiran saja, sebab pada kunjungan ke luar negera beberapa waktu lalu tidak ada pertanggungjawaban,” bebernya.

Dia menambahkan KP2KKN sejak awal sudah menyatakan kunjungan ini tak lebih dari sekedar jalan dan plesiran karena Gubernur dan Ketua DPRD mengajak istrinya.

Terlebih lagi, imbuh Rony agenda kunjungan banyak acara seremonial, semisal kunjungan ke Suriname hanya menghadiri acara peringatan 125 tahun kedatangan orang Jawa ke negara itu.

Tidak hanya itu, Ganjar juga melantik kepengurusan Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) di Belanda.

“Ini sungguh ironis, karenan anggaran kunjungan kerja dari APBD Jateng tapi ada agenda melantik Kagama Jogja. Kami hanya bisa bilang Pak Gubernur dan Pak Ketua DPRD jalan-jalannya ke lEropa sudah puas,” ujarnya.
Sementara itu, anggota Komisi A DPRD Jateng Sriyanto Saputro juga meminta Gubernur memberikan penjelasan kepada publik hasil kunjungan ke luar negeri.

“Agar kunjungan Gubernur tidak terkesan nglencer maka perlu memberikan penjelasan kepada publik tentang hasil yang diperoleh dari kunjungan tersebut,” harap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya