SOLOPOS.COM - Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto, saat menggelar jumpa pers terkait pengungkapan kasus pembunuhan berencana yang dilakukan dukun pengganda uang berinisial TH atau Mbah Slamet di Mapolres Banjarnegara, Senin (3/4/2023). (Instagram @polresbanjarnegara)

Solopos.com, BANJARNEGARA — Tim gabungan dari aparat Polres Banjarnegara, BPBD, dan sukarelawan, kembali menemukan dua mayat yang diduga merupaakan korban dukun pengganda uang, Tohari alias Mbah Slamet, di area kebun Hutan Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Selasa (4/4/2023). Dengan demikian, korban dukun pengganda uang di Banjarnegara itu pun saat ini telah mencapai 12 orang.

Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto, mengatakan dua mayat itu ditemukan pada Selasa juga di area kebun Hutan Desa Balun. Sedangkan sebelumnya, pada Senin (3/4/2023), pihaknya juga telah menemukan 10 mayat yang diduga merupakan korban Mbah Slamet.

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

Ke-10 mayat korban yang ditemukan pada Senin itu saat ini telah dibawa ke RSUD Prof dr Margono Soekarjo Banyumas untuk dilakukan autopsi.

“Untuk dua korban yang baru ditemukan saat ini juga sedang dibawa ke RSUD Margono untuk autopsi,” ujar Kapolres Banjarnegara, Selasa malam.

Atas temuan baru itu, Kapolres Banjarnegara menyebutkan hingga saat ini jumlah korban dukun pengganda uang itu telah mencapai 12 orang. Akibat perbuatannya itu, Mbah Slamet pun dijerat dengan pasal pembunuhan berencana atau Pasal 340 KUHP atau Pasal 338 KUHP.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol M Iqbal Al-qudusy, mengatakan 10 korban atau jenazah dukun tersebut saat ini masih proses penydikan. Pihaknya menegaskan, malam ini akan diidentifikasi tim DVI Polda Jateng.

“Bagi keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarganya, silakan laporan ke Polres Banjarnegara atau kantor kepolisian terdekat. Nanti akan dibantu untuk proses identifikasi” tutur Iqbal.

Diberitakan sebelumnya aksi sadis dukun pengganda uang di Banjarnegara itu terungkap setelah keluarga salah satu korban melapor terkait keberadaan ayahnya yang tidak bisa dihubungi dalam beberapa hari terakhir. Sebelum hilang kontak, korban sempat mengirim pesan ke anaknya terkait keberadaannya di rumah Mbah Slamet.

Kendati demikian, sebelum aksi sadisnya terungkap, Mbah Slamet juga telah ditangkap atas dugaan kasus yang berbeda yakni kasus penggelapan atau penipuan. Saat dilakukan pemeriksaan, Mbah Slamet mengaku pernah menghabisi korbannya dengan cara memberikan racun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya