SOLOPOS.COM - Petugas berupaya memadamkan api yang membakar semak-semak di sekitar Kawah Sikidang, Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jateng, Ahad (13/8/2023). FOTO ANTARA/HO-LMDH

Solopos.com, BANJARNEGARA — Lahan di Kawah Sikadang, dataran tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, mengalami kebakaran. Diduga kebakaran tersebut karena puntung rokok.

Petugas gabungan dari personel Unit Pelaksana Teknis (UPT) Wisata Dieng, Perhutani, dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) berhasil memadamkan kebakaran lahan di area sekitar Kawah Sikidang.

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

Kepala UPT Wisata Dieng, Sri Utami, mengatakan kebakaran tersebut sudah tertangani oleh tim dari Perhutani dan LMDH.

“Ahamdulillah titik apinya sudah mati. Tadi langsung ditangani oleh tim dari Perhutani dan LMDH,” katanya, Minggu (13/8/2023).

Sementara itu, Supervisor Wisata Dieng Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Timur, Eru Irianto, mengatakan luasan lahan yang terbakar sekitar 20 meter persegi.

Menurut dia, pada lahan yang terbakar itu hanya terdapat semak-semak serta rumput dan langsung ditangani oleh personel dari UPT Wisata Dieng bersama LMDH dan Perhutani.

“Kemungkinan kebakaran terjadi akibat puntung rokok. Mungkin ada wisatawan yang tidak sengaja membuang puntung rokok,” katanya yang dikutip dari Antara.

Terkait dengan hal itu, dia mengimbau masyarakat untuk mematuhi larangan merokok dan membuat api di sekitar Kawah Sikidang seperti yang tercantum pada papan informasi di loket masuk objek wisata tersebut.

Salah seorang wisatawan asal Purwokerto, Ali Rokhman, mengatakan kebakaran di sekitar Kawah Sikidang terjadi pada Minggu (13/8/2023), sekitar pukul 13.20 WIB.

Dia pun langsung merekam video kejadian kebakaran tersebut dan mengirimnya ke grup WhatsApp “Info & Penanganan Bencana” yang dikelola Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas pada pukul 13.25 WIB.

Saat merekam video tersebut, kata dia, terlihat satu titik api namun sempat membuat beberapa wisatawan panik.

“Rombongan kami sekitar 20 orang, sebagian ada yang panik,” demikian Ali Rpkhman, yang juga dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya