SOLOPOS.COM - Ilustrasi Gunung Ungaran. (Instagram)

Solopos.com, SEMARANG — Gunung Ungaran adalah gunung berapi bertipe stratovolcano yang terletak di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Gunung ini memiliki ketinggian 2.050 meter di atas permukaan laut (mdpl). Meskipun tidak ada catatan khusus terkait aktivitas vulkanologi di gunung ini, namun terdapat sumber air panas di kaki gunungnya, tepatnya di Candi Gedong Songo yang mengindikasi adanya aktivitas panas bumi di dalam tanah.

Gunung Ungaran ini juga menjadi destinasi favorit bagi para pencinta alam untuk kegiatan pendakian. Namun ada pantangan yang harus dipatuhi di mana para pendaki dilarang keras membawa minuman keras (miras) atau minuman beralkohol. Hal ini berkaitan dengan unsur mistis yang ada di Gunung Ungaran.

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

Rupanya hal ini bukan sekadar mitos belaka. Insiden serangan gaib yang dialami pendaki karena membawa miras pernah terjadi. Berdasarkan pantauan Solopos.com di kanal Youtube BESOK PAGI, Jumat (19/11/2021), insiden miras ini dialami oleh seorang pendaki dan juga fotografer asal Jakarta bernama Heru Survival.

Baca Juga: Misteri Kerajaan Gaib di Pos Samarantu Gunung Slamet

PROMOSI — Candi Gedong Songo di lereng Gunung Ungaran, salah satu objek wisata unggulan Kabupaten Semarang. (id.merbabu.org)

Peristiwa ini terjadi pada 2007 silam saat dia menghadiri sebuah seminar fotografi di Semarang. Kala itu, Heru bertemu dengan beberapa rekan fotografer yang baru dia kenal. Rekan-rekan fotografer yang dia temui rupanya seorang pencinta alam yang sering melakukan pendakian di sejumlah gunung. Heru juga seorang pendaki namun sudah lama tidak mendaki lagi.

Singkatnya, Heru diajak oleh empat rekannya yang dia kenal di seminar fotografi tersebut untuk mendaki Gunung Ungaran.  Mereka mendaki pada hari Senin dini hari. Sesampainya di basecamp pendakian, Heru dan empat rekannya sudah diperingatkan oleh seorang ranger atau penjaga hutan dan gunung setempat untuk tidak membawa miras atau minuman beralkohol. Hal ini berkaitan dengan kemistisan Gunung Ungaran yang melarang adanya konsumsi alkohol di jalur pendakian.

Namun salah satu rekan Heru bernama Imam tidak menggubris pantangan itu dan diam-diam membawa dua botol miras yang dia sembunyikan di tas bawaannya dengan alasan untuk menghangatkan diri saat berada di ketinggian gunung. Sesampainya di salah satu pos, Heru dan rekannya memutuskan untuk berkemah.

Wisatawan asing berkunjung di lereng Gunung Ungaran, Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng), yang juga berpotemsi menghasilkan listrik geotermal, Minggu (31/7/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Aditya Pradana Putra)
Wisatawan asing berkunjung di lereng Gunung Ungaran, Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng), yang juga berpotemsi menghasilkan listrik geotermal, Minggu (31/7/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Aditya Pradana Putra)

Baca Juga: Misteri Harimau Jawa — Ritual Pendakian Gunung Slamet

Di pos inilah kejadian mistis dialami oleh Heru dan rekan-rekannya. Saat itu, Heru hendak akan memasak mi instan dan saat sedang mengambil air, Heru melihat sosok gaib berjubah hitam dan mengerang. Sontak, Heru kaget dan membaca doa yang dia hafal dan lalu langsung kembali ke perkemahan.

Saat menunggu mi instan matang, Imam, salah satu rekan pendakian yang nekat membawa miras mengeluarkan mirasnya dan minum dengan santai. Tiba-tiba, setelah satu jam lamanya, botol miras yang digenggam Imam pecah dan air mirasnya menyebar hingga mengenai api tempat memasak mi instan dan membuat api menyala besar. Untungnya, api tidak membakar tenda dan tidak melukai siapapun.

Singkatnya, Imam kesurupan di hari esoknya dengan berkata-kata dalam Bahasa Jawa kuno yang kurang dimengerti namun inti dari perkataan itu adalah mereka sudah melanggar pantangan dengan nekat membawa miras. Imam sempat sadar namun kesurupan lagi dengan bergaya seperti kera. Hingga akhirnya salah satu rekan pendakian bisa menenangkannya.

Baca Juga: Asale Batu Ratapan Angin: Wanita Selingkuh Dikutuk Jadi Batu

Hal aneh juga terjadi pada botol miras lainnya yang masih tersimpan di tas bawaannya yang juga pecah hingga membuat tenda kemah tempat beristirahat itu bau alkohol. Saat turun dari pendakian, penjaga hutan setempat yang mencium bau alkohol dari tas bawaan para pendaki marah besar kepada mereka.  Saat itu juga, sang penjaga hutan menceritakan mitos yang ada di Gunung Ungaran tersebut yang ada kaitannya tentang kisah Dasamuka,  seorang pemabuk yang dikubur hidup-hidup oleh Hanoman.

Kisah Dasamuka

Seperti yang telah diberitakan Solopos.com sebelumnya, konon Dasamuka yang suka mabuk dikubur di kawah ini oleh Hanoman dalam perang besar memperebutkan Dewi Sinta seperti dalam kisah Ramayana. Dalam perang itu, Dasamuka yang sakti tidak bisa mati meski diserang dengan berbagai senjata oleh Rama.

Baca juga: Gunung Ungaran & Misteri Makam Dasamuka di Kawah Belerang

Melihat itu Hanoman yang anak dewa itu kemudian mengangkat sebuah gunung untuk menimbun tubuh Dasamuka. Jadilah Dasamuka tertimbun hidup-hidup oleh gunung yang kemudian hari disebut sebagai Gunung Ungaran. Hanoman sendiri kemudian berdiam di Gunung Telomoyo di Magelang untuk mengawasi Dasamuka jika sewaktu-waktu bangkit. Dasamuka bisa bangkit jika mencium bau minuman keras.

Pada masa hidupnya konon Dasamuka gemar minum minuman keras hingga siapapun yang datang ke Gunung Ungaran dengan membawa minuman keras akan membangkitkan nafsu Dasamuka. Hal ini membuat masyarakat setempat (dulu) tidak berani minum minuman keras , khususnya di  areal Candi Gedong Songo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya