SOLOPOS.COM - Mendagri Tjahjo Kumolo (JIBI/Solopos/Antara)

Tjahjo Kumolo (JIBI/Solopos/Antara)

Mendagri Tjahjo Kumolo (JIBI/Solopos/Antara)

Kanalsemarang.com, SEMARANG – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Tengah berharap agar larangan rapat di hotel oleh pemerintah kepada PNS dihapuskan karena berpotensi mengurangi pendapatan hotel.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Kalau imbauan tersebut tetap dilakukan maka berpotensi mematikan usaha perhotelan dan restoran,” ujar Ketua PHRI Jateng Heru Isnawan seperti dikutip Antara, Kamis (13/11/2014).

Menurutnya, sejauh ini 50% pendapatan hotel dan restoran berasal dari pemerintahan. Oleh karena itu, pihaknya merasa dirugikan dengan keluarnya imbauan tersebut.

“Sebelumnya kami dipacu untuk mengembangkan sektor perhotelan, berinvestasi di bidang ini tetapi begitu mulai berkembang tiba-tiba malah pasarnya dihilangkan,” ujarnya.

Pada dasarnya, Heru menyetujui langkah Pemerintah terkait dengan efisiensi pengeluaran tetapi bukan berarti dengan jalan mematikan sektor lain.

“Efisiensi ini dapat dilakukan dengan memberikan pagu anggaran yang jelas pada setiap kegiatan yang melibatkan PNS,” ujarnya.

Sebagai contoh pada kegiatan tertentu, dana maksimal yang diberikan berapa, selanjutnya untuk pejabat eselon atau noneselon boleh menggunakan dana berapa.

“Lebih baik begitu, dengan demikian tidak ada satu pihakpun yang dirugikan,” ujarnya.

Menurutnya, dengan mengalihkan kegiatan yang biasa dilakukan di hotel ke kantor pemerintahan justru dapat menyebabkan tidak efisien.

“Dalam hal ini Pemerintah lebih kompeten pada materi kegiatan, sedangkan hotel menguasai pelayanan,” jelasnya.

Menurutnya, jangan sampai pihak yang memiliki acara justru kerepotan dengan hal-hal remeh yang biasa dilakukan oleh staf hotel.

“Nantinya malah menjadi tidak fokus, belum lagi kalau ada masalah misalnya lampu yang tiba-tiba mati atau ada gangguan terkait konsumsi,” jelasnya.

Sementara itu, mengenai kontribusi terhadap pendapatan asli daerah (DAK), menurutnya hotel dan restoran telah memberikan kontribusi yang cukup besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya