SOLOPOS.COM - Ilustrasi benih rajungan. (JIBI/Solopos/Antara/Andreas Fitri Atmoko)

Laut Jepara yang selama ini hanya dieksplorasi, Selasa (23/5/2017), ditebari benih rajungan.

Semarangpos.com, JEPARA — Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara, Jawa Tengah melakukan penebaran 200.000 benih rajungan ke perairan di Laut Jepara, Selasa (23/5/2017). Ratusan ribu benih rajungan berukuran kecil (crablet) tersebut ditebar di tiga titik di kawasan Laut Jepara dekat Pulau Panjang.

Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

Kegiatan penebaran benih rajungan itu dihadiri perwakilan dari perusahaan yang bergerak di bidang usaha rajungan, yakni Asia Operation Harbor Seafood USA John D. Paterson serta Direktur PT Kemilau Bintang Timur Cirebon Lalam Sarlam, serta perwakilan nelayan Jepara.

Menurut Kepala BBPBAP Jepara Sugeng Raharjo di Jepara, Selasa, ratusan ribu benih rajungan yang ditabur ke laut tersebut sebagai bagian untuk menjaga populasi rajungan di laut. Terlebih lagi, lanjut dia, kebutuhan ekspor rajungan saat ini cukup besar, sehingga dibutuhkan upaya agar populasinya tetap terjaga.

“Tentunya, pembeli dari luar negeri juga menginginkan rajungan yang organik atau dari alam,” ujarnya.

Ia mengatakan, kegiatan ini tidak akan berhenti di sini, melainkan akan tetap berjalan dan berlanjut, tentunya dengan mengajak masyarakat yang berkecimpung di dalam penangkapan dan budi daya rajungan. Kegiatan penebaran benih rajungan, katanya, tidak hanya digelar tahun ini, melainkan tahun sebelumnya juga dilakukan kegiatan serupa dengan lokasi tidak hanya di Laut Jepara, melainkan juga dilakukan di Kabupaten Demak, Kendal maupun Rembang.

“Kami juga ingin menyamakan pola pikir nelayan tentang pentingnya penebaran kembali benih rajungan untuk menjaga kelangsungan usaha mereka menangkap rajungan di laut,” ujarnya.

Masyarakat nelayan, lanjut dia, jangan hanya berfikir menangkap rajungan di laut, melainkan harus berfikir untuk menjaga populasinya. Ia berharap, semua pihak terkait turut serta memberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga populasi rajungan dengan tidak menangkap rajungan yang bertelur serta yang masih kecil.

Ia mencontohkan, kegiatan benih rajungan tersebut, kini bisa dirasakan manfaatnya oleh nelayan di Sulawesi karena rajungan yang sekarang ditangkap jumlahnya cukup banyak dan berukuran besar dibanding sebelumnya. “Semula, hasil tangkapan nelayan hanya 1 kilogram, kini bisa mencapai 20 kg lebih setelah ada kegiatan penebaran benih kembali,” ujarnya.

Terkait dengan penebaran benih rajungan di kawasan Pulau Panjang, katanya, BBPBAP Jepara tidak menargetkan kelangsungan hidup (survival rate/SR) benih rajungan yang terlalu tinggi, karena dengan tingkat SR antara 1-5 persen yang hidup dinilai pencapaian luar biasa. “Begitu benih rajungan tersebut dewasa dan bertelur jumlah benihnya bisa mencapai jutaan ekor yang akan berkembang,” ujarnya.

Direktur PT Kemilau Bintang Timur Cirebon Lalam Sarlam menambahkan, dinas terkait memang perlu turun ke lapangan untuk memberikan edukasi kepada nelayan yang biasa menangkap rajungan tentang pentingnya menjaga populasinya di laut. “Kami juga akan membantu penebaran benih kembali ke laut,” ujarnya.

Hal terpenting, kata dia, nelayan harus memiliki kesabaran, karena manfaatnya baru bisa dirasakan dua tahun kemudian. Perusahaan Harbor Seafood USA yang selama ini membeli rajungan dari Tanah Air, kata dia, juga siap mendukung dan mereka juga intens melakukan pelestarian lingkungan.

Asia Operation Harbor Seafood USA John D. Paterson mendukung upaya penebaran benih rajungan, karena penangkapan rajungan di laut memang perlu diimbangi dengan penebaran kembali ke alam (restocking) di sejumlah habitat rajungan.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya