SOLOPOS.COM - Pembangunan taman rel kereta api, Jumat (7/11/2014). (Abdullah Azzam/JIBI/Bisnis)

Pekerja mengerjakan pembangunan proyek taman pada kawasan sekitar rel kereta api di Tanah Abang, Jakarta, Jumat (7/11/2014). Kawasan yang dahulu merupakan permukiman kumuh tersebut mulai dibangun ruang terbuka hijau agar tidak lagi disalahgunakan seperti dibangun rumah yang bisa menganggu jalur kereta api. (Abdullah Azzam/JIBI/Bisnis)

Ilustrasi . (Abdullah Azzam/JIBI/Bisnis)

Kanalsemarang.com, SEMARANG – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi IV Semarang mewaspadai sebanyak 12 titik rawan banjir di perlintasan antara Semarang-Tegal memasuki musim hujan.

Promosi Pelaku Usaha Wanita Ini Akui Manfaat Nyata Pinjaman Ultra Mikro BRI Group

“Sekarang kan mau masuk musim hujan. Setidaknya ada 12 titik banjir yang terpantau antara perlintasan Semarang-Tegal,” kata Kepala PT KAI Daops IV Semarang Wawan Ariyanto seperti dikutip Antara, Kamis (20/11/2014).

Hal tersebut diungkapkannya usai inspeksi kondisi perlintasan kereta api (KA) antara Semarang hingga Bojonegoro yang dilakukan jajaran PT KAI Semarang mengantisipasi masuknya musim hujan.

Inspeksi tersebut dilakukan dengan pemantauan kondisi jalan rel, jembatan, stasiun, sistem persinyalan, loket, hingga aspek kebersihan berbagai fasilitas publik yang berada di stasiun.

Kalau untuk perlintasan Semarang-Bojonegoro, ia mengatakan kondisi perlintasannya relatif aman dari potensi banjir dan tanah longsor, sementara permasalahan krusialnya adalah perlintasan liar.

Titik-titik rawan banjir itu, yakni KM 143+8/9 (Tegal-Larangan), KM 137+3/4 (Surodadi-Larangan), KM 128+6/7 (Surodadi-Pemalang), KM 104+6/0 (Petarukan-Comal), KM 65+0/1 (Kuripan-Ujungnegoro).

Kemudian, KM 114+5/6 (Petarukan-Pemalang), KM 65+0/3 (Ujungnegoro-Batang), KM 48+2/3 (Krengseng-Plabuan), KM 57+0/6 (Plabuan-Kuripan), KM 0+3/7 (Tawang-Alastua), KM 11+0/7 (Jrakah-Mangkang), dan KM 17+5/6 (Mangkang-Kaliwungu).

“Dari 12 titik rawan banjir itu, tiga titik di antaranya juga rawan longsor. Sebagai langkah antisipasi, kami siapkan petugas yang memantau selama 24 jam di titik-titik rawan itu,” katanya.

Langkah antisipasi lainnya, kata dia, menambah intensitas pemantauan lintasan oleh juru penilik jalan (JPJ) dari semula dijadwalkan dua kali/sehari, sekarang ditambah menjadi empat kali/hari.

“Kami juga siapkan AMUS (alat material untuk siaga) untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi banjir atau longsor yang menggerus bantalan perlintasan. Makanya, kami siagakan AMUS,” tukas Wawan.

Sementara itu, Kepala Humas PT KAI Daops IV Semarang Suprapto mengatakan inspeksi perlintasan itu dilakukan untuk memastikan kondisi “track” (perlintasan) demi keamanan dan kenyamanan perjalanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya