Jateng
Jumat, 21 November 2014 - 06:50 WIB

LAYANAN KERETA API : Ada 12 Titik Rawan Banjir di Jalur Semarang Tegal

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pembangunan taman rel kereta api, Jumat (7/11/2014). (Abdullah Azzam/JIBI/Bisnis)

Ilustrasi . (Abdullah Azzam/JIBI/Bisnis)

Kanalsemarang.com, SEMARANG – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi IV Semarang mewaspadai sebanyak 12 titik rawan banjir di perlintasan antara Semarang-Tegal memasuki musim hujan.

Advertisement

“Sekarang kan mau masuk musim hujan. Setidaknya ada 12 titik banjir yang terpantau antara perlintasan Semarang-Tegal,” kata Kepala PT KAI Daops IV Semarang Wawan Ariyanto seperti dikutip Antara, Kamis (20/11/2014).

Hal tersebut diungkapkannya usai inspeksi kondisi perlintasan kereta api (KA) antara Semarang hingga Bojonegoro yang dilakukan jajaran PT KAI Semarang mengantisipasi masuknya musim hujan.

Inspeksi tersebut dilakukan dengan pemantauan kondisi jalan rel, jembatan, stasiun, sistem persinyalan, loket, hingga aspek kebersihan berbagai fasilitas publik yang berada di stasiun.

Advertisement

Kalau untuk perlintasan Semarang-Bojonegoro, ia mengatakan kondisi perlintasannya relatif aman dari potensi banjir dan tanah longsor, sementara permasalahan krusialnya adalah perlintasan liar.

Titik-titik rawan banjir itu, yakni KM 143+8/9 (Tegal-Larangan), KM 137+3/4 (Surodadi-Larangan), KM 128+6/7 (Surodadi-Pemalang), KM 104+6/0 (Petarukan-Comal), KM 65+0/1 (Kuripan-Ujungnegoro).

Kemudian, KM 114+5/6 (Petarukan-Pemalang), KM 65+0/3 (Ujungnegoro-Batang), KM 48+2/3 (Krengseng-Plabuan), KM 57+0/6 (Plabuan-Kuripan), KM 0+3/7 (Tawang-Alastua), KM 11+0/7 (Jrakah-Mangkang), dan KM 17+5/6 (Mangkang-Kaliwungu).

Advertisement

“Dari 12 titik rawan banjir itu, tiga titik di antaranya juga rawan longsor. Sebagai langkah antisipasi, kami siapkan petugas yang memantau selama 24 jam di titik-titik rawan itu,” katanya.

Langkah antisipasi lainnya, kata dia, menambah intensitas pemantauan lintasan oleh juru penilik jalan (JPJ) dari semula dijadwalkan dua kali/sehari, sekarang ditambah menjadi empat kali/hari.

“Kami juga siapkan AMUS (alat material untuk siaga) untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi banjir atau longsor yang menggerus bantalan perlintasan. Makanya, kami siagakan AMUS,” tukas Wawan.

Sementara itu, Kepala Humas PT KAI Daops IV Semarang Suprapto mengatakan inspeksi perlintasan itu dilakukan untuk memastikan kondisi “track” (perlintasan) demi keamanan dan kenyamanan perjalanan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif