SOLOPOS.COM - Ilustrasi penyumbangan darah oleh donor. (JIBI/Solopos/Dok.)
Kanalsemarang.com, MAGELANG—Palang Merah Indonesia (PMI) menyiapkan pembangunan dua industri untuk mengoptimalkan pelayanan donor darah, yakni pabrik kantong darah dan pabrik fraksionasi darah.
“Minggu depan, rencananya saya akan meresmikan dua industri, yakni pabrik kantong darah dan fraksionasi darah [pengolahan plasma darah],” kata Ketua Umum PMI M Jusuf Kalla seperti dikutip Antara, Rabu (17/9/2014).
Hal itu diungkapkan Wakil Presiden terpilih itu saat meresmikan Pusat Pelayanan Bencana PMI Regional Jawa Bagian Tengah yang berpusat di Semarang yang menjadi rangkaian dari peringatan HUT ke-69 PMI.
Ia mengakui pabrik kantong darah itu diharapkan bisa memasok kebutuhan kantong darah PMI yang mencapai lima juta kantong darah/tahun, mengingat selama ini Indonesia masih mengimpor kantong darah.
“Harapannya, nanti kantong-kantong darah buatan dalam negeri. Untuk pabrik fraksionasi, nantinya bisa mengolah plasma darah. Investasinya sekitar Rp630 miliar kerja sama teknologi dengan Korea,” katanya.
Sekretaris Jenderal PMI Budi Atmadi Putro membenarkan rencana pembangunan pabrik kantong darah dan fraksionasi darah di Karawang untuk mengoptimalkan pelayanan donor darah yang menjadi tugas PMI.
Selama ini, kata dia, persediaan kantong darah masih diimpor dari sejumlah negara, seperti Singapura, Jepang, dan Jerman, tetapi kendalanya pada pengiriman yang terkadang tidak tepat waktu.
“Lebih baik, PMI langsung membangun pabrik kantong darah. Rencananya, pada 24 September nanti sudah ‘ground breaking’ (peletakan batu pertama). Lokasi pabriknya di Karawang, Jawa Barat,” katanya.
Ia menjelaskan teknologi pembuatan kantong darah di pabrik tersebut akan dikerjasamakan dengan Korea Selatan sehingga ke depannya semua kantong darah PMI adalah buatan Indonesia, atau produk lokal.