SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Bisnis)

MILAD FPI

Ilustrasi (Dok/JIBI/Bisnis)

Kanalsemarang.com, SEMARANG – Ketua Umum Lembaga Dakwah Islam Indonesia Abdullah Syam enggan mengomentari mengenai wacana pembubaran organisasi kemasyarakatan, Front Pembela Islam, yang dinilai sejumlah kalangan sering bertindak anarkistis.

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

“Saya kira tugasnya pemerintah dan bukan kewenangan kami,” katanya di Semarang seperti dikutip Antara, Sabtu (29/11/2014).

Abdullah menjelaskan selama ini LDII telah menjalin hubungan yang baik dengan ormas-ormas yang ada di Indonesia, termasuk FPI.

“Ada anggota LDII yang menjadi bendahara FPI di Kepulauan Riau, itu berarti FPI bisa menerima LDII,” ujarnya didampingi Ketua LDII Jawa Tengah Singgih Tri Sulistyono.

Menurut dia, permasalahan mengenai baik atau tidaknya suatu ormas itu ada pemerintah yang bertugas melakukan pengawasan.

“Semua [ormas] tidak ada yang sempurna, pasti ada kekurangan dan kelebihan masing-masing,” katanya.

Hal tersebut disampaikan Abdullah di sela acara Musyawarah Wilayah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Jawa Tengah 2014 dengan tema “Melalui Muswil Kita Tingkatkan Peran Serta LDII Dalam Mencetak Insan Religius Profesional” yang berlangsung di Patra Jasa Convention Hotel pada 29-30 November 2014.

Musyawarah Wilayah LDII Jateng 2014 untuk memilih kepengurusan periode 2014-2019 dan merumuskan program selama lima tahun ke depan itu, diikuti 270 orang yang terdiri atas pengurus pleno DPW, anggota dewan penasihat, serta para ketua dan sekretaris LDII berasal dari 35 kabupaten/kota di Jateng.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya