SOLOPOS.COM - Ilustrasi proyek pembangunan jalan (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Lebaran 2017 dari pemerintah berupaya memfungsikan jalur Tol Pemalang-Batang agar bisa dilalui pemudik.

Semarangpos.com, SEMARANG – Pemerintah terus mengupayakan jalan Tol Pemalang-Batang dan Batang-Semarang bisa dilalui pemudik saat Lebaran 2017 mendatang.

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Sri Puryono, saat melakukan kunjungan kerja melihat progres pembangunan jalan Tol Pemalang-Batang dan Batang-Semarang, di Batang, Rabu (3/5/2017).

Menurut dia, progres pembangunan jalan tol Batang-Semarang relatif cukup menggembirakan sehingga jalur bebas hambatan ini dapat dlintasi pemudik berkendaraan.

“Kita berdoa saja supaya cuaca betul-betul bersahabat. Mengenai masalah teknis konstruksi tidak ada persoalan, begitu cuaca bagus kerja dan sudah saya perintahkan kepada PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) kalau perlu dilembur,” kata Puryono, seperti dikutip laman berita Antara.

Mengenai permasalahaan pembebasan tanah yang masih menghambat pembangunan jalan tol baik tanah wakaf maupun tanah kas desa, Puryono mengklaim sudah diselesaikan dengan regulasi.

“Permasalahan tanah juga ada progres yang bagus karena ada regulasi yang sudah bisa diturunkan ke daerah yang tentunya tidak harus bertele-tele, apalaagi tanah kas desa itu kan dari pemerintah ke pemerintah,” katanya.

Adapun mengenai permasalahaan tanah milik masyarakat, kata dia, sebenarnya tidak ada masalah karena sudah ada kesepakatan harga melalui appraisal.

“Permasalahan pembebasan tanah memang ada. Beberapa tanah masyarakat yang sudah dikonsinyasi ada 26 bidang dan 10 bidang sudah selesai,” katanya.

Ia mengatakan jalur tol Batang-Semarang, khususnya jalan Batang hingga Kandeman diperkirakan sudah dapat dilintasi kendaraan mulai 31 Mei 2017.

Adapun untuk tempat peristirahatan (rest area) jalan Tol Pemalang-Batang, kata dia, akan disiapkan dua lokasi.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

Viral! Pengunjung Makam Raja Mataram Imogiri Ditarik Rp700.000, Ini Ceritanya

Viral! Pengunjung Makam Raja Mataram Imogiri Ditarik Rp700.000, Ini Ceritanya
author
Jumali , 
Abdul Jalil Senin, 29 April 2024 - 21:43 WIB
share
SOLOPOS.COM - Kompleks Makam Imogiri. (BPCB DIY)

Solopos.com, BANTUL – Seorang peziarah bercerita ditarik uang senilai ratusan ribu Rupiah saat mengunjungi kompleks Makam Raja-raja Mataram di Imogiri, Kabupaten Bantul. Cerita dari peziarah ini pun viral di media sosial.

Terkait viralnya curhatan dari salah seorang peziarah itu, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan pengelola Makam Raja-raja Mataram di Imogori pun angkat bicara.

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

Wedono Puralaya Makam Raja-Raja Imogiri, Muridan, mengatakan pihaknya akan melakukan investigasi terkait dengan adanya pengakuan salah satu peziarah yang mengaku ditarik sampai ratusan ribu Rupiah saat mengunjungi kompleks makam tersebut.

“Karena saya juga baru tahu. Nanti saya akan cari tahu ke teman-teman terkait hal tersebut. Apalagi jika diketahui ada rincian tanggal kunjungan,” kata Muridan, Senin (29/4/2024).

Koran Solopos

Menurut Muridan, sejatinya tidak ada retribusi atau tarif yang dibebankan kepada para peziarah dan pengunjung di komplek makam tersebut. Hanya saja, ada sumbangan sukarela yang tidak mengikat untuk para peziarah dan pengunjung saat memasuki kompleks makam tersebut.

“Jadi hanya ada uang sukarela. Untuk uang sewa pakaian yang dikenakan sekarang Rp15.000, dan uang mendaftar Rp2.000. Terus di sana itu ada kontak-kotak infak sukarela,” lanjutnya.

Akan tetapi, untuk masuk ke kompleks makam tersebut, Muridan mengatakan tidak bisa dilakukan setiap saat. Sebab, jika tutup, maka calon pengunjung harus izin dulu ke kantor Puralaya.

“Nah, yang di medsos itu izin atau tidak? Karena kalau tutup, memang harus izin ke kantor Puroloyo Jogja dan juru kunci Surakarta. Kalau tidak ada izin ya tidak berani. Karena kalau ke makam Sultan Agung itu memang sulit sebetulnya, izinnya harus ke Jogja dan Solo,” papar Muridan.

Muridan menduga, orang yang menarik biaya sampai ratusan ribu Rupiah itu kemugkinan adalah guide yang berpakaian abdi dalam. Guide ini biasanya berada di Terminal Pajimatan dan akan menawarkan jasa ke peziarah dan pengunjung.

“Kalau yang juru kunci itu letaknya di atas, sedangkan guide ada di bawah,” ungkapnya.

Emagazine Solopos

Carik Kawedanan Sriwandowo Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Kanjeng Raden Tumenggung Purwosumantri, mengatakan jika kejadian seperti itu telah berulang. Biasanya peziarah dan pengunjung datang saat kompleks makam raja-raja tersebut tutup.

“Mereka biasanya, karena sudah sampai di situ masak ya enggak masuk,” katanya.

Purwosumantri mengungkapkan jika kompleks makam raja-raja tersebut hanya buka sepekan tiga kali. Untuk Senin dan Minggu, kunjungan dibuka pada pukul 10.00 WIB sampai 14.00 WIB.

“Sementara hari Jumat itu setelah Jumatan sampai jam 3 sore. Untuk retribusi tidak ada,” katanya.

Ia juga menyatakan untuk kompleks raja Jogja tidak diportal. Untuk masalah abdi dalam, kata dia, akan ditangani.

“Kami libatkan dari Sri Wandoro, Panitipuro, Purworakso. Dari sana nanti juga akan libatkan pihak Puroloyo juga,” katanya.

Terkait aturan sewa pakaian, Purwosumantri mengatakan, tidak ada aturan sewa. Sebab, sewa pakaian adalah usaha abdi dalam. “Untuk itu kami imbau alangkah baik dari peziarah pakai baju yang disyaratkan. Untuk retribusi itu tidak ada. Karena aturannya memang tidak ada,” katanya.

Interaktif Solopos

Sebagaimana diketahui, curhatan dari salah satu peziarah viral usai diunggah oleh akun media sosial X @merapi_uncover, Senin (29/4/2024):

Assalamu’alaikum,

Selamat malam min.
Bisakah admin mengangkat berita tentang makam Raja di Imogiri.
Soalnya saya punya pengalaman yang sangat tidak baik.
kronologi dan kejadian nya.
Saya rutin setiap tahun minimal sekali ziarah ke makam Pajimatan Imogiri. Pengalaman tahun ini sungguh diluar kebiasaan dan sangat mencoreng nama baik Jogja yang istimewa.
Begini Min, saya sejak awal tahun 2000 sudah rutin ziarah ke makam raja-raja Mataram di pajimatan Imogiri artinya sudah 20 taun lebih.

Tidak pernah ada masalah sbelumnya. Saya biasa bawa rombongan maksimal sampai 14 (2 mobil). Setelahnya bagi peziarah yang belum punya baju peranakan (baju khusus masuk ke makam disediakan persewaan harganya terakhir 15k per-orang baik pria maupun wanita.
Sebelum masuk pasarean kita diwajibkan urus Ijin dulu kepada kuncen pasarean.
Setelah urus ijin sudah pasti restribusi disampaikan dan dibayar diawal sebelum masuk.
Restribusi selama ini 50k (saya tidak pernah diberikan tanda bukti) tapi tidak masalah bagi saya. Karena masih dalam batas kewajaran.

Restribusi berlaku untuk masing-masing wilayah, untuk Kasultanan sendiri dan Kasunanan sendiri seandainya mau masuk ke Kasultanan dan Kasunanan berarti harus bayar 2kali.
Tahukan min makam terbagi 2 yang otomatis kepengurusan juga 2.
Tapi untuk yang makam Sultan Agung diurus oleh oleh Pihak yaitu Kasultanan dan Kasunanan.
Permasalahan saya disitu dan dirasa oleh pengunjung atau peziarah yang lain.
Setelah prosesi ziarah selesai langsung kita turun dan membereskan segala hal termasuk berapa yang harus dibayarkan.
Diluar dugaan kita serombongan harus membayar masing-masing wilayah @250k untuk para petugas (kuncennya) artinya 500k  SANGAT KAGET SAYA MENDENGARNYA.

Saya tidak bisa berbuat apa-apa karena kesalahan saya tidak menanyakan terlebih dahulu karena saya anggap masih seperti sebelumnya (biasanya sebelum nya setelah kita tanya berapa semuanya dijawab Kuncen “Sumonggo kerso” Dan kita juga paham ada berapa petugasnya saya sebenarnya tidak pernah kurang dari 300k kita kasih.
Ketika harus membayar (ada Celetukan dalam hati saya ke makam kok bayar, setelah itu pengurus juga menyampaikan “Jangan ada istilah masuk makam bayar” Sambil meringis atau nyengir gitu.
Yang 500k tadi di Sultan Agung ya min,

Di area makam lain dikenakan juga @100k.
Karena yang terakhir itu saya mendatangi 3 pasarean yaitu :
Sultan Agung, Kasuwargan (HB 1-3) dan Sapto Rengga (HB 7-9) masing-masing gerbang sendiri-sendiri. Total 700k (versi resmi lisan) belum persewaan baju peranakan. Dari ketiga pasarean yang saya kunjungi tsb saya dikawal oleh orang yang sama ya min.



Hanya personil paling banyak di area Sultan agung klo tidak salah sekitar 5-7 orang.
Permasalahan selanjutnya ada sepasang suami istri barengan saya. Klo tidak salah bukan warga DIY atau solo dia orang Batak.
Ini yang sangat “MEMALUKAN NAMA BAIK JOGJA”. Ketika tidak sanggup mungkin juga karena tidak siap (tidak ada ATM) atau tidak punya kemudian dinegosiasikan dan hanya bayar seikhlasnya saja klo tidak salah 200 atau 300 gitu.

Maksud dan tujuan saya adalah ;
Tolong di-up ke publik min karena SANGAT MENCORENG NAMA BAIK JOGJAKARTA HADININGRAT.
KE MAKAM KOK BAYAR SEGITU.
BAGI YANG MAMPU MUNGKIN TIDAK MASALAH, BAGAIMANA BAGI YANG TIDAK MAMPU?
Apakah menejemen memang sudah berubah atau ada sesuatu yang lain dari para personilnya?
Mohon maaf tidak ada bukti rekaman apapun selain foto saya dengan salah satu kuncen saja.
Karena memang ada larangan foto dan video didalam area makam. Demikian matur nuwun (Panjiromadhlon)

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Viral Pengunjung Makam Raja Mataram Imogiri Ditarik Ratusan Ribu, Ini Penjelasan Kraton Jogja

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Posisi Tidur yang Tepat Pengaruhi Kesehatan Leher

Posisi Tidur yang Tepat Pengaruhi Kesehatan Leher
author
Newswire , 
Astrid Prihatini WD Senin, 29 April 2024 - 21:36 WIB
share
SOLOPOS.COM - Ilustrasi tidur. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Kelompok Staf Medis (KSM) Orthopaedi dan Traumatologi Klinik RS Cipto Mangunkusumo Rahyussalim menjelaskan penggunaan bantal yang salah dapat mengganggu otot leher dan bahkan tulang, terutama jika seseorang tidur tetap dalam posisi sama dalam waktu lama. Untuk jaga kesehatan leher, simak ulasannya di info sehat ini.

Posisi tidur dapat berpengaruh signifikan pada kesehatan otot dan tulang, terutama pada area leher, salah satu masalah yang sering muncul adalah ketidaknyamanan akibat penggunaan bantal yang tidak tepat atau salah bantal.

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

“Posisi tidur itu sangat penting, jangan menetap di satu posisi. Ada orang yang tidur di area yang sempit jadi telentang aja dan tidak berganti posisi, padahal secara fisik dan naluri badan itu selama beberapa jam akan memberi kesempatan untuk merelaksasi dengan berganti posisi. Kalo sesekali salah bantal itu biasanya hanya otot aja itu, siang atau sore udah enak kembali lagi seperti semula,” kata Dokter Salim dikutip dari Antara pada Senin (29/4/2024).

Koran Solopos

Namun menurutnya salah batal yang tidak kunjung membaik biasanya terjadi karena sudah terlalu sering tidur dengan posisi yang tidak baik, sehingga sudah melibatkan saraf, dan kondisi tersebut biasanya terjadi pada orang tua yang cenderung tidur dalam waktu yang lama tanpa mengubah posisi tidur.

Ketidaknyamanan tersebut awalnya mungkin hanya dirasakan sebagai pegal-pegal yang dapat mereda setelah dipijat atau digerakkan. Namun, jika masalah ini terjadi secara berulang, bisa menyebabkan degenerasi dan penekanan pada syaraf di leher.

Untuk mengatasi masalah tersebut, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, salah satunya adalah dengan merelaksasi otot leher dan penggunaan obat topikal pada bagian leher.

Emagazine Solopos

“Obatnya dengan menggerakkan secara gradual depan belakang, menoleh, itu udah cukup untuk merelaksasi otot yang tadinya kencang. Bisa juga memberikan obat topikal pada bagian leher, biasanya siang sore atau besoknya sudah enak,” kata Salim.

Jika masalah disebabkan oleh penggunaan bantal yang salah mencoba untuk menjemur bantal dan tidur di atasnya setelah dijemur dapat memberikan bantuan sementara untuk leher yang kaku. Hal itu membantu menjaga kelenturan bantal dan membuatnya lebih nyaman untuk digunakan.

Interaktif Solopos


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Tak Hanya Flyover, Pemkab Klaten juga Usulkan Pembangunan Underpass & Skybridge

Tak Hanya Flyover, Pemkab Klaten juga Usulkan Pembangunan Underpass & Skybridge
author
Suharsih Senin, 29 April 2024 - 21:19 WIB
share
SOLOPOS.COM - Kendaraan melintas di perlintasan sebidang kereta api (KA) jalan by pass, Kelurahan Mojayan, Kecamatan Klaten Tengah, Klaten, Kamis (25/4/2024). Perlintasan ini diusulkan dibangun flyover. (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Pemkab Klaten mengusulkan sejumlah proyek infrastruktur ke pemerintah pusat untuk mengatasi persoalan transportasi di kawasan jalan by pass. Selain dua flyover di dua perlintasan sebidang kereta api, diusulkan pula pembangunan underpass dan skybridge.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang atau DPUPR Klaten, Suryanto, saat diwawancarai Solopos.com, beberapa waktu lalu, mengungkapkan Pemkab mengusulkan pembangunan dua flyover di perlintasan sebidang KA.

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

Lokasi yang diusulkan Pemkab dibangun flyover yakni dua perlintasan sebidang KA di jalan bypass wilayah Kelurahan Mojayan, Kecamatan Klaten Tengah atau dekat Mako Polres Klaten dan perlintasan sebidang KA di Krapyak, Desa Merbung, Kecamatan Klaten Selatan.

Usulan itu disampaikan Pemkab ke pemerintah pusat sebelum pandemi Covid-19 atau sekitar 2019. Hanya, hingga kini belum ada tindak lanjut ihwal usulan pembangunan jalan layang tersebut.

Koran Solopos

Usulan pembangunan flyover juga sempat disampaikan secara langsung oleh Bupati Klaten Sri Mulyani saat bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengunjungi Stasiun Klaten setelah menjajal kereta rel listrik (KRL) Solo-Jogja, awal Maret 2021 lalu.

Saat itu, Sri Mulyani menyampaikan usulan pembangunan flyover itu sebagai imbas pengoperasian KRL. Akibat pengoperasian KRL, perlintasan KA di barat Stasiun Klaten ditutup permanen sejak Februari 2021.

“Beroperasinya KRL berimbas menutup salah satu jalur perlintasan sebidang. Padahal itu jalur utama menuju ke kota. Itu akan menjadi crowded. Sekarang memang belum begitu crowded. Tetapi besok saat anak-anak sekolah sudah masuk, akan sangat padat. Makanya tadi saya usul bisa dibangunkan flyover,” ungkap Mulyani kala itu.

Emagazine Solopos

Lantaran tak kunjung ada tindak lanjut atas usulan itu dari pemerintah pusat, pimpinan DPRD Klaten mendatangi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) di Jakarta.

Survei Kelayakan

“Kami mem-follow up usulan Bu Bupati soal dua flyover di Krapyak serta satu di dekat Polres [Mojayan] dan satu underpass yang menghubungkan antara Terminal Ir Soekarno dengan Jl Dewi Sartika,” kata Ketua DPRD Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, saat ditemui Solopos.com, belum lama ini.

Setelah koordinasi pertama, pimpinan DPRD bersama jajaran eksekutif kembali berangkat ke Jakarta untuk berkoordinasi dengan Kementerian PUPR sebagai kementerian teknis terkait pembangunan flyover pada pekan lalu. DPRD bersama dinas terkait bakal membawa konsep yang lebih matang.

Interaktif Solopos

Hasilnya, Kemenhub melalui Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) bakal mengunjungi Klaten pada Mei mendatang. Kedatangan tim dari Baketrans untuk melakukan survei kelayakan serta tingkat urgensi usulan Pemkab Klaten. Tidak hanya pembangunan flyover, tapi juga underpass serta skybridge di jalan bypass.

Lokasi yang diusulkan dibangun underpass yakni antara Jl Dewi Sartika dengan Jl Ir Soekarno. Sedangkan skybridge diusulkan dibangun untuk menghubungkan Stasiun Klaten dengan Terminal Ir Soekarno Klaten.

Seluruh usulan itu berada di ruas jalan nasional yakni Jl Diponegoro-Jl Kartini atau yang kerap disebut dengan jalan by pass. “Kami serahkan ke Baketrans untuk menilai nanti kelayakannya seperti apa. Kami juga belum tahu nanti apakah akan disetujui semua atau hanya satu atau dua, yang penting kami berusaha,” kata Hamenang.



Hamenang berharap usulan itu bisa segera terealisasi mengingat kondisi lalu lintas di kedua persimpangan sebidang KA di ruas jalan nasional itu kian hari kian padat. Sebagai informasi, dua perlintasan sebidang KA di jalan by pass itu menjadi perlintasan sebidang tersibuk di Kabupaten Klaten.

Jalan bypass menjadi jalur kendaraan angkutan barang dan penumpang yang melintas Klaten. Selain itu, ruas jalan nasional itu menjadi akses utama warga dari sisi selatan Klaten menuju ke arah kota.

Pada jam tertentu, kondisi arus lalu lintas cukup padat terutama saat berangkat kerja dan sekolah. “Mohon doanya tahun ini atau tahun depan bisa terealisasi,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories