SOLOPOS.COM - Petugas saat melakukan evakuasi jenazah Ngatimin warga Salatiga yang ditemukan meninggal di Sungai Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu (10/4/2024). (Istimewa)

Solopos.com, SALATIGA – Hari pertama Lebaran, warga Dusun Sumurup, Desa Asinan, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng) digegerkan penemuan mayat seorang lansia berjenis kelamin laki-laki meninggal dunia mengapung di Sungai Tuntang, Rabu (10/4/2024) siang.

Kapolsek Bawen AKP Solekhan menjelaskan, korban ditemukan pertama kali oleh warga sekitar saat melintas di lokasi sekitar pukul 12.00 WIB. Selanjutnya, Polsek Bawen menerima laporan dari saksi, Suharto, 60, warga Sumurup RT014/RW004 Desa Asinan, Kecamatan Bawen, yang melihat kali pertama adanya jenazah mengapung di Sungai Tuntang.

Promosi BRI Pastikan Video Uang Hilang Efek Pemilu untuk Bansos adalah Hoaks

“Saksi melihat ada mayat seorang diperkirakan laki-laki lansia (lanjut usia) mengapung tersangkut patok kayu dermaga kapal milik warga,” kata AKP Solekhan.

Kemudian, bersama BPBD, Damkar, sukarelawan Kabupaten Semarang dan warga sekitar, personel Polsek Bawen yang hadir di lokasi langsung mengevakuasi korban dari tepi sungai.

Korban ditemukan menggunakan jaket dan celana berwarna cokelat dan biru, saat pemeriksaan awal tidak ditemukan identitas pada tubuh korban, hanya uang tunai Rp25.700.

“Setelah unit Inafis Polres Semarang melakukan identifikasi, diketahui korban warga Kota Salatiga bernama Ngatimin, 88. Berdasarkan pemeriksaan autopsi luar oleh dokter RSUD dr. Gunawan Mangunkusumo Ambarawa, dr. Kumalasari, diperoleh kesimpulan awal bahwa korban meninggal karena tenggelam dan meninggal diperkirakan lebih dari 24 jam serta tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” ungkap AKP Solekhan.

Kapolsek juga menjelaskan bahwa menurut keterangan warga sekitar, korban sering melintas di lokasi dan sering makan di warung milik warga di Desa Asinan. Saat ini, korban sudah dijemput oleh pihak keluarga dari Salatiga, dan keluarga menolak untuk dilakukan autopsi dengan menyertakan surat pernyataan menolak autopsi atas korban.

Sementara menantu korban, Rusmiyanto mengaku keluarga sudah menerima peristiwa tersebut. Sebelumnya korban diketahui sudah pikun dan sering pergi meninggalkan rumah tanpa berpamitan.

“Kami atas nama keluarga mengucapkan terimakasih kepada Polsek Bawen dan instansi terkait, telah membantu evakuasi terhadap orang tua kami dan memberitahukan kepada kami,” kata Rusmiyanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya