SOLOPOS.COM - Sejumlah petugas Kepolisian Resor Pekalongan masih melakukan olah tempat kejadian perkara kasus meledaknya sebuah petasan yang mengakibatkan 1 korban tewas dan 4 korban lainnya mengalami luka-luka, Sabtu (29/4/2023). (Solopos.com-Antara/Kutnadi)

Solopos.com, PEKALONGAN — Peristiwa ledakan petasan kembali merenggut korban jiwa di wilayah Jawa Tengah (Jateng). Kali ini, peristiwa itu terjadi di Kota Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng), Sabtu (29/4/2023) pagi.

Seorang bocah berusia 12 tahun dilaporkan meninggal dunia akibat terkenaa ledakan petasan di Desa Karangdadap, Kecamatan Karangdadap, Kota Pekalongan. Selain korban meninggal, empat orang lainnya dikabarkan mengalami luka-lukaa.

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

Kapolres Pekalongan, AKBP Arif Fajar Satria, mengatakan kasus meledaknya petasan itu berawal saat enam anak menyalakan beberapa petasan untuk menyambut perayaan Syawalan 1444 Hijriah.

“Akan tetapi, ada salah satu petasan yang berukuran cukup besar tidak bisa meledak karena tidak ada sumbu. Akibat tidak bisa meledak, sejumlah anak itu mengambil batu untuk menekan petasan itu dan akhirnya meledak,” katanya.

Kapolres Pekalongan menambahkan sebenarnya pihak kepolisian telah melakukan penyisiran ke sejumlah daerah sejak Sabtu pagi (29/4) untuk menyita balon yang akan dilepaskan ke udara secara liar dan petasan.

Demikian pula, kata dia, polisi dibantu kepala desa telah memberikan sosialisasi terhadap bahaya petasan sekaligus melakukan penyisiran.

Adapun korban tewas adalah Moh Navik, 12, warga Desa Jrebeng kembang, Kecamatan Karangdadap, Kota Pekalongan. Sedangkan empat korban lainnya harus menjalani perawatan intensif di RSI Pekajangan. Sementara satu anak lagi hanya mengalami luka ringan dan diizinkan rawat jalan.

Saat ini, di lokasi kejadian telah dibentangkan garis polisi (police line) dan dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

“Kami telah berulang kali memberikan sosialisasi larangan menyalakan petasan pada masyarakat karena hal itu selain akan membahayakan diri sendiri juga pada orang lain,” katanya.

Peristiwa ledakan petasan yang merenggut korban jiwa sebenarnya bukan kali pertama terjadi di Jateng dalam sebulan terakhir. Awal bulan Ramadan kemarin, peristiwa ledakan petasan hingga menimbulkan korban jiwa juga terjadi di wilayah Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang.

Pasca-peristiwa itu, Polda Jateng dikabarkan gencar melakukan razia petasan. Toh, upaya itu rupanya belum cukup optimal menyusul masih banyaknya petasan yang beredar hingga kembali menimbulkan korban jiwa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya