SOLOPOS.COM - Warga menanti beduk azan maghrib untuk berbuka puasa dengan menikmati bubur India di Masjid Pekojan, Kota Semarang, Selasa (5/4/2022). (Solopos.com-Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG – Bagi sebagian besar warga Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), pasti tidak asing dengan bubur India. Kuliner khas Masjid Pekojan, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang, ini selalu ada saat bulan Ramadan atau puasa. Kuliner bubur India ini bahkan disajikan secara gratis sebagai menu takjil di Masjid Pekojan, Kota Semarang.

Sekilas tampilan bubur India ini tak jauh beda dengan bubur pada umumnya. Meski demikian, bubur India memiliki rasa yang gurih rempah dan kuah yang sedap. Selain itu, bubur India juga disajikan bersama penganan yang lain untuk berbuka puasa seperti kurma, teh, kopi, dan susu.

Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

Pembuatan bubur India ini juga terbilang unik. Bumbu-bumbu yang digunakan untuk maknanan berbahan dasar beras dan air itu berasal dari rempah-rempah. Resep bubur India ini juga diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi.

Baca juga : Menikmati Bubur India, Kuliner Khas Ramadan di Masjid Pekojan

“Bahan [bubur India] masih sama seperti dulu [warisan leluhur]. Jadi secara turun temurun diajarkan ke penerusnya, di sini [Masjid Pekojan], saya generasi keempat,” ujar Takmir Masjdi Jami Pekojan, Ahmad Ali, Selasa (5/4/2022).

Bubur India Semarang
Bubur India takjil di Masjid Jami, Pekojan, Semarang. (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Perpaduan Timur Tengah

Ali mengatakan rempah-rempah yang digunakan sebagai bahan pembuatan bubur India itu antara lain jahe, salam, daun, kayu manis, cengkeh, irisan bawang. Selain itu, bumbunya juga dibuat dari perpaduan bumbu khas Timur Tengah yang diolah menjadi satu bersama beras dan air ke dalam sebuah tungku kayu yang berusia ratusan tahun.

Pembuatan bubur India tergolong lama. Untuk pembuatan bubur India setiap harinya, pengurus Masjid Pekojan pun harus menghabiskan waktu sekitar empat jam.

“Yang penting masaknya harus ikhlas. Kalau enggak ikhlas, nanti ada saja kendalanya. Entah bubur tidak matang atau lainnya. Saya sendiri juga enggak tahu kenapa bisa begitu,” imbuhnya.

Ali mengaku untuk menyiapkan bahan baku bubur India, dirinya tidak pernah merasaa kebingungan. Hal ini dikarenakan sehari sebelum puasa, biasanya ada yang mengirimkan bahan-bahan untuk membuat bubur India. Ali mengaku tidak tahu siapa yang mengirimkan atau menyumbangkan bahan-bahan itu.

Baca juga: Bubur India Sudah Seabad Jadi Karya Kuliner Khas Kota Semarang

Meski demikian, yang pasti bubur India itu selalu dibagikan kepada warga untuk buka puasa atau takjil saat bulan Ramadan di Masjid Pekojan, Kota Semarang. Kegiatan ini sudah ada sejak ratusan tahun hingga menjadi tradisi.

“Setiap hari selama puasa kami memasak untuk masyarakat, setidaknya 20 kg beras kami olah menjadi bubur,” jelas Ali.

Seorang warga Gunungpati Kota Semarang, Tito Isna Utama, mengaku sudah kerap datang ke Masjid Pekojan untuk menyantap bubur India sebagai menu berbuka puasa. Menurutnya, rasa bubur India sangat lezat. Terlebih, tradisi menyantap bubur India di Masjid Pekojan tersebut menurutnya sangat unik.

“Rasanya enak, gurih. Puasa tahun kemarin juga sempat kesini untuk mencoba [bubur India],” kata Tito sambil menyantap hidangan khas itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya