SOLOPOS.COM - Ilustrasi penipuan. (Freepik.com)

Solopos.com, SEMARANG – Komplotan penipu ini terbilang lihai memerankan tugas masing-masing. Mereka sukses mengibuli korbannya dengan menyamar sebagai calo angkutan umum, sopir travel, dan seorang wisatawan asing yang kehabisan bekal.

Kejadian ini berlangsung di Jalan Raya Kaligawe, tepatnya di pertigaan pintu masuk jalan tol Muktiharjo Kecamatan Genuk, Kota Semarang pada 9 Desember lalu.

Promosi Cerita Penjual Ayam Kampung di Pati Terbantu Kredit Cepat dari Agen BRILink

Mulanya, korban yang bernama Marpuah, 55, warga Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten baru saja turun dari bus. Ia ditemani seorang saudara, Ratih Purwanti, 28, berangkat dari Kabupaten Rembang hendak menuju ke Kota Purwokerto.

Korban menanyakan kepada seorang agen bus mengenai angkutan ke kota tujuan. Namun oleh salah satu pelaku, Bagas Igo Saputra, 26, keduanya diarahkan agar naik travel yang dikendarai pelaku kedua, Purwanto, 61.

Mereka pun sepakat untuk memakai jasa Purwanto untuk membawa mereka ke Purwokerto.

Baca juga: Dipanggil Ibunya Pulang, Bocah Lelaki Meninggal Tertabrak KRL di Tangerang

Baru sejauh 50 meter mobil bergerak, sang sopir menghentikan kendaraannya sambil menawarkan tumpangan menuju Solo, pelaku Purwanto kemudian mengangkut seorang penumpang baru bernama Zaidun.

Uang Ringgit

Di dalam mobil, pelaku Zaidun kemudian mengeluarkan uang ringgit untuk ongkos travel, namun pelaku Purwanto menampiknya dengan alasan tidak mengenal mata uang tersebut. Korban Marpuah pun menjelaskan jika uang tersebut merupakan uang ringgit Malaysia.

Di sinilah Zaidun mulai beraksi, kepada korban dan dua pelaku lain yakni Bagas dan Purwanto, ia mengaku sebagai orang Malaysia yang baru saja ditipu.

“Dia bilang, ‘Pak Cik, Mak Cik, saya di sini tertipu sama teman wanita saya di Soekarno Hatta. Barang saya dibawa semua sama dia”,” Kapolsek Genuk, AKP Ris Andrian Yudo Nugroho menirukan ucapan Marpuah.

Baca juga: Siap-Siap! Beli LPG 3 Kg Wajib Menggunakan KTP Mulai Tahun Depan

Tidak ada lagi bekal selain beberapa lembar ringgit dan sebongkah berlian. Pelaku Bagas kemudian menawar berlian tersebut sebesar Rp20 juta.

“Dia bilang harganya Rp110 juta dan rela dibayar murah demi membeli tiket pesawar agar bisa pulang ke Malaysia,” katanya lagi.

Pelaku Bagas kemudian mengatakan ia membawa uang Rp10 juta, sementara pelaku Purwanto membawa duit sebesar Rp7 juta. Dua pelaku ini kemudian membujuk Marpuah untuk turut urunan menutup sisa kekurangannya dengan iming-iming tambahan Rp5 juta saat uangnya dikembalikan.

“Saat itu saya hanya punya uang Rp1,5 juta. Kemudian pelaku meminta saya menyerahkan cincin saya. Mereka berjanji akan mengembalikan uang sesampainya di Solo,” lanjut korban.

Baca juga: Liburan di Semarang? Ini Dia Tips Pesan Hotel Online Anti Penipuan

Namun begitu tiba di daerah Ungaran, Marpuah dan Ratih diminta turun dengan alasan pelaku hendak membeli tiket pesawat. Mereka berjanji akan datang menjemput kedua korban namun janji itu tak pernah terpenuhi. Para pelaku menghilang tanpa kabar.

“Sempat saya telepon dan janji dalam satu jam sudah sampai. Tapi satu jam kemudiam tidak ada kabar malah handphonenya dimatikan,” beber korban.

Atas kejadian ini, Marpuah mengaku mengalami kerugian Rp4 juta, perinciannya adalah Rp2,5 untuk perhiasan cincin seberat 5 gram dan uang tunai Rp1,5 juta.
Korban pun segera melaporkan penipuan yang ia alami dan pihak kepolisian segera memproses kasus tersebut. Ketiga pelaku sudah diamankan berikut barang-barang bukti.

“Saat ini kami masih melengkapi berkas perkara, berkoordinasi dengan kejaksaan dan pengadilan, dan mengirim SPDP,” kata Kapolsek Genuk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya