SOLOPOS.COM - Aparat polisi tampak berjaga di luar Stadion Jatidiri Semarang untuk mengadang suporter yang nekat ingin masuk menyaksikan laga antara PSIS dengan Persis Solo, Jumat (17/2/2023). (Solopos.com-Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG — Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, tidak menampik jika aparat keamanan atau polisi melepaskan gas air mata untuk membubarkan kerusuhan suporter di Stadion Jatidiri, Kota Semarang, Jumat (17/2/2023) sore. Tindakan itu, menurut Irwan, dilakukan karena suporter tidak menggubris peringatan aparat kepolisian.

Sekitar 1.500 suporter PSIS Semarang memang terlibat kerusuhan di area Stadion Jatidiri, Semarang. Mereka melakukan tindakan itu karena nekad ingin memaksa masuk ke Stadion Jatidiri menyaksikan tim kesayangannya, PSIS Semarang berlaga dalam Derbi Jateng Liga 1 melawan Persis Solo.

Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS

Padahal, sejak jauh-jauh hari pihak keamanan tidak memberikan izin laga tersebut disaksikan penonton. Selain itu, manajemen PSIS Semarang juga telah mengumumkan laga kontra Persis Solo tidak boleh disaksikan penonton secara langsung.

Namun, para suporter tuan rumah sepertinya tidak mengindahkan pemberitahuan itu. Mereka bahkan sejak Jumat sore sudah berkumpul di Stadion Jatidiri untuk menyaksikan jalannya pertandingan klasik itu secara langsung.

Alhasil, aparat keamanan pun turun tangan. Puluhan personel diterjunkan untuk mengadang ribuan suporter yang ingin merangsek masuk stadion. Alhasil, kondisi kompleks Stadion Jatidiri pun sempat memanas karena suporter terlibat ketegangan dengan polisi hingga gas air mata pun dilepaskan.

“Tindakan gas air mata adalah tahapan, setelah upaya kepolisian sebelumnya tidak diindahkan. Kami peringatkan secara lisan, melalui pengeras yang ada di mobil pengurai, bahkan berkali-kali tapi tidak diindahkan,” ujar Irwan di Stadion Jatidiri Semarang, Jumat (17/2/2023) petang.

Irwan mengeklaim seusai mendapat peringatan, suporter bukannya menjauh dari area stadion. Mereka bahkan terlihat nekat dan kian mendekat ke area stadion. Bahkan, para suporter atau pendukung PSIS Semarang itu nekat melakukan pelemparan ke arah polisi. Merespons hal itu, polisi pun mengambil langkah tegas untuk memukul mundur suporter.

“Tadi kan sudah kami ingatkan, tapi malah semakin brutal, ada lemparan ke arah petugas. Itu pun [saat suasana pelemparan], kami masih memperingatkan. Namun karena tak kunjung reda, kemudian kami laanjutkan ke tahapan menembakan gas. Tapi itu [gas air mata] di luar area stadion, bahkan di luar pagar atau area jalan.

Diberitakan sebelumnya, pertandingan kontra PSIS Semarang vs Persis Solo di Stadion Jatidiri Semarang yang digelar tanpa penonton pada Jumat (17/2/2023) sore di warnai aksi kerisuhan. Bahkan, meski pertandingan belum genap satu babak, ratusan suporter memaksa masuk di area stadion.

Pantauan Solopos.com, kerisuhan tersebut mulai terjadi sekira pukul 15.30 WIB dengan diwarnai aksi lempar batu hingga botol kaca oleh suporter ke aparat keamanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya