SOLOPOS.COM - Pekerja Super Roti memproduksi varian roti dan kue dari terigu dan bekatul, di Kecamatan Gayamsari Semarang. Rumah produksi Super Roti menjadi salah satu destinasi Ekspedisi UMKM 2022. (Solopos/Afifa Enggar Wulandari)

Solopos.com, SEMARANG — Super Roti yang berada di Jl. Batursari IV No.875, Kecamatan Gayamsari, Semarang, merupakan satu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) unik yang kian eksis. Mereka memproduksi roti dan kue berbahan dasar bekatul.

Di tangan Ismiyati, pemilik Super Roti, kulit ari beras diolah menjadi berbagai makanan lezat. Sejak 2016, Super Roti terus berinovasi dan melakukan diversifikasi produk baru bernama bagelen bekatul atau dikenal lentul, pastry bekatul, dan roti.

Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran

Produk mereka pun juga sudah “melancong” ke mancanegara. Super Roti pernah ikut pameran di Dubai, Turki, serta dikirim ke Australia dan Yordania.

Pada Rabu (24/8/2022), tim Ekspedisi UMKM 2022 yang digelar Solopos Media Group didukung Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo, Telkom Indonesia, Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah, Semen Gresik, Yayasan Dharma Bhakti Astra, Shabat Warna Gemilang, dan Sun Star Motor berkesempatan mengunjungi rumah produksi UMKM Super Roti.

Di sebuah bangunan yang ada di tengah perkampungan, Super Roti memproduksi berbagai jenis kue dan roti dalam beberapa varian. Saat tim Solopos.com berkunjung, dapur produksi pun tampak dikelola dengan rapi.

Baca Juga: Indigospace SDK Semarang Dorong Pendirian Startup, Ada Pendanaan Ratusan Juta

Kepada tim Ekspedisi UMKM 2022, Ismi mengisahkan kali pertama membuka usaha, proses produksi masih berlokasi di rumahnya. Namun setelah mendapat pendanaan dari beberapa lembaga, Ismi mulai membangun rumah produksi Super Roti di lokasi yang saat ini ditempati.

Dengan produk awal yang terbatas, pasar dari produk Super Roti mulanya masih terbatas. Di toko, warung, kantin sekolah, bahkan kantin rumah sakit.

“Awalnya [memasok] ke toko, warung, sekolah. Produk masih roti pisang cokelat, piza terigu, masih sama lah [dengan produk roti biasa]. Kemudian cari tenaga goreng, packing, yang oven masih aku sendiri,” ujarnya.

Dua tahun sejak pindah di lokasi baru, pada 2015, omzet Super Roti mulai naik. Ismi pun mulai merambah pasar ritel modern. Lagi-lagi, perjalanan yang ia tempuh tak selalu mulus. Ia juga beberapa kali ditolak sebab sudah banyak perusahaan yang memasok roti terigu di pasaran.

“Desember 2013 pindah, 2015 omzet mulai naik dan mulai penawaran ke ritel modern dan banyak ditolak karena roti terigu banyak yang produksi,” kata dia.

Baca Juga: Mencicipi Manisnya Budidaya Melon Sultan di Perbatasan Klaten-Boyolali

Pekerja Super Roti memproduksi varian roti dan kue dari terigu dan bekatul, di Kecamatan Gayamsari Semarang. Rumah produksi Super Roti menjadi salah satu destinasi Ekspedisi UMKM 2022. (Solopos/Afifa Enggar Wulandari)
Pekerja Super Roti memproduksi varian roti dan kue dari terigu dan bekatul, di Kecamatan Gayamsari Semarang. Rumah produksi Super Roti menjadi salah satu destinasi Ekspedisi UMKM 2022. (Solopos/Afifa Enggar Wulandari)

Ia harus bersaing dengan roti terigu di pasaran. Sampai akhirnya lahirlah inovasi roti dan kue bekatul. Sebelum memulainya, ia melakukan riset tentang jenis-jenis bekatul serta kandungan di baliknya. Satu per satu penjual bekatul ia datangi. Percobaan dari bekatul satu dan bekatul lain terus ia lakukan. Hingga akhirnya ia menemukan bekatul mana yang cocok dijadikan bahan baku produknya.

Tak hanya itu, Ismi juga beberapa kali riset soal kandungan gizi bekatul dan konsultasi dengan ahli gizi dan makanan. Varian roti dari bekatul ia lahirkan dengan penawaran sebagai produk yang sehat, bergizi, dan tak mengandung gula berlebih. Daya tahan produk basah bekatul empat hari, sementara produk basah terigu mencapai tujuh hari.

“Ya lama itu [trial error]. Saya tiap hari itu keliling saya coba satu-satu bekatul dari pedagang. Akhirnya ketemu. Lalu saya bawa ke ahli gizi ternyata aman untuk dikonsumsi orang diabet. Lalu lulus lah binaan,” imbuh dia.

Seusai mendapatkan hasil riset, Ismi mulai memproduksi roti berbahan dasar bekatul pada 2016 lalu. Guna menjaga agar kandungan gizi dalam produknya tetap seimbang, Ismi memakai gula buah impor. Sebab gula semut biasa tak mampu tercampur rata dengan bahan dasarnya.

“Saat ini saya pakai gula jagung. Akhirnya saya pakai tradisional semua bekatul dari teman di Semarang, minyak kelapa, [yang harganya] tidak mudah naik,” kata dia saat ditanya apa keunggulan produk dari bekatul.

Baca Juga: Anindya Batik Art Semarang Tak Hanya Cari Laba, Pemberdayaan Difabel Juga Utama

Segmen Khusus

Pemilik Super Roti, Ismiyati, mendampingi pekerja dalam proses produksi bagelen bekatul atau lentul di rumah produksinya. Rumah produksi Super Roti menjadi salah satu destinasi Ekspedisi UMKM 2022. (Solopos/Afifa Enggar Wulandari)
Pemilik Super Roti, Ismiyati, mendampingi pekerja dalam proses produksi bagelen bekatul atau lentul di rumah produksinya. Rumah produksi Super Roti menjadi salah satu destinasi Ekspedisi UMKM 2022. (Solopos/Afifa Enggar Wulandari)

Perlahan roti bekatul dengan tawaran gizi yang seimbang mulai masuk ke ritel modern. Seperti Lotte Mart, toko oleh-oleh Brilliant dan Aneka Jaya. Namun, produk dari bekatul mempunyai segmen khusus yaitu konsumen dengan kelas menengah atas. Ia pun sempat mengalami retur hampir 70 persen dari produk yang ia titipkan ke swalayan.

“Bekatul itu segmennya khusus. Harus di swalayan kelas menengah atas. Ada swalayan enggak masuk [pasar produk bekatul] makanya returnya 70 persen,” kata dia.

Hal tersebut menjadi salah satu keunggulan dan keistimewaan produk bekatul Super Roti. Guna menjaga eksklusivitas dan kekhasan, Super Roti telah mematenkan brand dan produknya melalui HAKI pada 2019.

Peningkatan packaging produk juga terus dilakukan. Pada 2019, Super Roti mulai menyesuaikan diri dengan meningkatkan tampilan visual produk dengan menambah kode QR yang memuat alamat serta kontak produksi serta nama media sosial Super Roti.

Hal itu juga memudahkan ia dalam menjual produk makanan di pasaran. “Kemasan ada QR code, medsos, mulai 2019 ini. Kita enggak bisa stuck karena zaman terus berubah,” papar dia.

Baca Juga: PT Gatraco Inti Semesta Boyolali, Modal Rp100 Juta Kini Beromzet Miliaran



Bila situasi pasar tengah ramai, omzet produk bekatul Super Roti bisa mencapai Rp30 juta per bulan.

Pendapatan masih didominasi dari penjualan produk dari tepung terigu sebab segmennya paling luas yakni mencapai Rp70 juta. Meski begitu, produk bekatul menjadi penguat branding Super Roti di tengah persaingan pasar.

“Kalau ramai gini sampai ribuan pak lentul [per bulan] terjual. Kalau bekatul omzet Rp30 juta tapi masih banyak yang tepung karena segmennya masih banyak, bisa Rp70 juta lebih. Bekatul bisa mendongkrak branding yang terigu biasa,” kata dia.

Bila nantinya banyak muncul produk serupa Ismi tak khawatir. Sebab kunci dari kesuksesan produknya ada pada pemilihan bahan baku produksi.

“Rahasianya adalah di bekatul yang dipakai karena tidak semua bekatul cocok dipakai [sebagai bahan roti dan kue],” kata dia.

Baca juga: Ekspedisi UMKM 2022: Menggali Inspirasi dari 12 UKM Tangguh di Jateng

Potret UMKM inovatif Super Roti tak lepas dari dukungan sejumlah instansi yang telah membantunya. Ismi mengatakan ada beberapa instansi yang turut mendukung secara penuh bisnisnya.

Salah instansi yang mendukung UMKM binaan Dinkop dan UMKM Jawa Tengah ini adalah BUMN PT Telkom Indonesia. Sejak 2015, Telkom Indonesia mulai memberikan pelatihan, menyediakan akses pameran produk, serta akses pendanaan.

Pihak Telkom Indonesia bahkan pernah mengunjungi rumah produksi Super Roti di Kecamatan Gayamsari, Semarang.

“Pelatihan [dari Telkom Indonesia] mulai 2015, [dilanjutkan] pameran, dan pinjaman. [Pinjaman dari Telkom Indonesia] mulai Rp20 juta dan yang terakhir Rp100 juta. Tahun ini ikut pameran dua kali di Bank Nasional Indonesia (BNI) lokal,” pungkas Ismi.

Banner Ekspedisi UMKM 2022

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya