SOLOPOS.COM - Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jateng, KH Tafsir (tengah), hadir dalam Silaturahmi dan Regiona Meeting I LHKP Muhammadiyah Jateng di Dolan Sawah Cafe & Resto, Salatiga, Sabtu (25/5/2024). (Haryono Wahyudiyanto)

SALATIGA—Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah menggelar evaluasi diaspora kader Muhammadiyah (kaderMu) pada Pemilu 2024. Pada pertemuan di  Dolan Sawah Cafe & Resto, Salatiga, Sabtu (25/5/2024), juga dikenalkan kaderMu yang maju sebagai calon gubernur/wakil gubernur, calon bupati/wakil bupati, dan calon wali kota/wakil wali kota pada pilkada 2024.

Sedianya diundang 14 kaderMu yang lolos dalam kontestasi pemilu legislatif di DPR RI dan DPRD Jawa Tengah. Namun hanya beberapa yang hadir, di antaranya Muhammad Haris dari PKS yang lolos ke Senayan dari Dapil 1 Jateng, dan istrinya Ida Nurul Farida, juga dari PKS, yang kembali melenggang ke DPRD Jateng.

Promosi BRI Buka 3 Program Rekrutmen Pekerja, Cek Kualifikasinya

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jateng, KH Tafsir, mengapresiasi pertemuan yang dihadiri oleh LHKP tingkat daerah Muhammadiyah tersebut.  Tafsir juga memuji kaderMu yang pada Pemilu 2024 berani nyaleg. ”Saya apresiasi bagi kader yang berani nyaleg karena itu merupakan prestasi tersendiri karena berani nyaleg berarti punya nyali,” ujarnya saat memberikan ceramah.

Tafsir menegaskan cerdas dan pintar saja belum cukup sebagai modal maju dalam kontestasi baik pemilu legislatif maupun pilkada. Dalam era demokrasi, kuncinya memenangi persaingan election harus membangun banyak umat atau pengikut.

Tafsir lantas menegaskan pentingnya politik sebagai alat perjuangan. Dia mengisahkan Nabi Muhammad sempat dilarang melaksanakan ibadah haji pada tahun keenam hijriah. Larangan itu datang dari penguasa Mekkah dari kafir Quraisy.

”Apakah nabi menolak? Tidak, nabi menerima larangan itu. Tapi syariah harus dijalankan, sehingga nabi berpikir bagaimana mengubah kebijakan itu dan kemudian membawa umat yang banyak menuju Mekkah yang kemudian dikenal dengan fathu Mekkah [pembebasan Kota Mekkah dari orang-orang kafir Quraisy]. Mekkah menyerah tanpa syarat setelah Nabi membawa umat banyak ke Mekkah,” kisahnya pada Silaturahmi dan Regional Meeting I LHKP Muhammadiyah Jateng itu.

Sementara itu, Ketua LHKP Muhammadiyah Jateng, Jayusman Aries, mengatakan evaluasi diaspora kaderMu ini diikuti oleh berbagai kader dari berbagai partai politik. LHKP bertekad menyiapkan kader yang tidak hanya sebagai kader persyaritakan dan kader umat, tetapi juga kader bangsa.

”Setiap pergantian periode kepeimpinan bangsa, di Muhammadiyah ada dua mazhab yang berkembang yaitu progresif dan regresif. Hal yang kami bangun adalah politik kebangsaan, bukan politik praktis,” katanya.

Salah satu hal yang dievaluasi adalah tentang kegagalan Muhammadiyah dalam mengantarkan kadernya melenggang ke kursi Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI. Menurutnya politik di Muhammadiyah baru dalam taraf berkerumun dan belum terbentuk satu pasukan atau tim. Hal itulah yang membuat Muhammadiyah dinilai tidak solid dalam berpolitik.

Pada kesempatan itu, diaspora kaderMu Jateng yang melenggang ke Senayan adalah Edy Wuryanto (PDIP), Muhammad Hatta (PAN), Aqib Ardiansyah (PAN), Wahyudin Noor Aly (PAN), Muhammad Haris (PKS), Rofik Hananto (PKS), Abdul Fikri Fakih (PKS), dan Juliyatmono (Golkar).

Sementara beberapa kaderMu yang bakal maju dalam kontestasi pilkada 2024 di antaranya Wiwoho Aji Santoso dan Jayendra Dewa (Sukoharjo), Aan Shopuanudin (Karanganyar), dan Her Suprabu (Solo).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya