Solopos.com, SEMARANG – Sebanyak empat maskapai penerbangan mengajukan empat tambahan jadwal penerbangan atau extra flight untuk rute dari berbagai kota ke Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang.
General Manajer PT Angkasa Pura (AP) I Bandara Ahmad Yani, Hardi Irianto, mengatakan tambahan jadwal penerbangan itu diajukan sejumlah maskapai untuk berbagai rute dari dan menuju ke Semarang. Beberapa rute yang diajukan itu antara lain di Pulau Jawa, Kalimantan dan Sulawesi.
Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini
“Extra flight diajukan Garuda, Citilink, Lion dan Wings. Tujuannya antara lain ke Jakarta, Pangkalanbun, Banjarmasin dan Makassar,” jelas Hardi saat pembukaan posko layanan Lebaran di Bandara Ahmad Yani Semarang, Jumat (14/4/2023).
Hardi mengatakan pihaknya telah mematangkan persiapan untuk menyambut arus mudik tahun ini. Pengelola Bandara Ahmad Yani Semarang mengantisipasi naiknya jumlah penumpang, usai pencabutan status PPKM. Saat ini, Bandara Ahmad Yani dilengkapi pengamanan dari tim gabungan aparat TNI, Polri serta serta dukungan AirNav untuk menjaga keamanan dan kenyamanan pengunjung.
Hardi memperkirakan lonjakan penumpang pesawat di Bandara Ahmad Yani Semarang akan terlihat pada 19 April 2023. Sedangkan, lonjakan atau puncak arus balik diprediksi terjadi pada 25 April 2023.
“Estimasi kami, prediksi kenaikan penumpang akan mencapai 8.700 orang, sementara untuk tahun 2023 sampai Maret kemarin sudah hampir 164.000 penumpang,” jelasnya.
Tidak hanya meningkatkan pengamanan, Hardi pun mengungkapkan Bandara Ahmad Yani akan memperpanjang jam operasional. Sepanjang libur Lebaran, bandara akan dibuka mulai pukul 07.00 WIB sampai 20.00 WIB.
Terpisah, Kepala Stasiun BMKG Meteorologi Ahmad Yani, Sutikno, mengungkapkan wilayah di Jawa Tengah masih berpotensi muncul cuaca ekstrem.
“Terutama di sore hari. Kalau hari Lebaran prediksi kita cuaca pagi cerah sementara sore hari hujan lebat. Kalau di Banjarnegara potensi hujan siang sampai malam. Di Bandara Ahmad Yani ada potensi petir dan angin kencang, memang biasa terjadi saat musim pancaroba [peralihan],” tutur Sutikno.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
