SOLOPOS.COM - Sejumlah wisatawan domestik tengah berlibur di objek wisata Lembah Asri, Kabupaten Purbalingga, Jateng. (Solopos.com-Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, SEMARANG — Sebanyak 8,7 juta orang diprediksi bakal tiba di Jawa Tengah (Jateng) saat libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru). Angka tersebut berdasarkan survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang menyebut Jateng bakal menjadi daerah tujuan tertinggi perjalanan libur Nataru.

Menanggapi hal itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Jateng, Sumarno, pun meminta pengelola tempat wisata untuk bersiap-siap menyambut kedatangan jutaan wisatawan ke wilayahnya. Apalagi, berdasar survei Kemenhub ada sekitar 8,7 juta orang yang akan menuju ke Jateng dengan daerah asal perjalanan terbanyak dari wilayah Jabodetabek.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

Sumarno pun mewanti-wanti agar stakeholder di Jateng mengantisipasi kerawanan di tempat tujuan wisata. Pihaknya mengamati, meski belum masuk libur Nataru, tempat tujuan wisata di Jateng sudah padat.

“Sekarang ini posisinya yang perlu diantisipasi untuk tempat-tempat wisata, karena posisinya sebelum hari besar saja, kita hari-hari libur saja, tempat-tempat wisata sudah cukup ramai,” tutur Sumarno dikutip dari jatengprov.go.id, Senin (19/12/2022).

Ditambahkan, jalur wisata yang rawan macet dan rawan bencana, harus diantisipasi. Apabila masih ada pekerjaan jalan, bisa dihentikan sementara dan disertai rambu-rambu peringatan. Untuk jalur yang rawan bencana, seperti longsor, Sekda Sumarno meminta dinas terkait agar menyiapkan alat berat.

Baca juga: Penumpang Pesawat di Bandara Ahmad Yani Diprediksi Naik 45% saat Nataru

“Kalau Jateng sekarang ini memang risiko-risiko kaitannya seperti tanah longsor dan sebagainya, ini jalan-jalan yang menjadi jalur-jalur yang dilalui, perlu diantisipasi bersama. Kesiapsiagaan dari alat untuk membuat jalur lancar untuk mengevakuasi kondisi-kondisi longsor dan sebagainya, mohon disiapkan,” pesannya.

Selain mengantisipasi kerawanan di tempat wisata, Sekda Jateng juga meminta TNI/Polri menggandeng stakeholder lain seperti FKUB dan Dewan Gereja, khususnya dalam pengamanan tempat ibadah. Aparat TNI dan Polri juga diminta tidak lengah dengan ancaman radikalisme dan terorisme.

Sedangkan terkait persoalan pangan, dari sisi ketersediaan pasokan dan harga, Sumarno menilai masih relatif aman.

Baca juga: 11,5 Juta Kendaraan bakal Masuk Jateng saat Nataru, Dishub Siapkan 6 Posko

“Tadi bicara masalah kesediaan pangan Bapak/ Ibu sekalian, kita bicara masalah distribusi. Tentu saja kami mohon teman-teman dari OPD Provinsi Jateng maupun kabupaten/ kota, untuk selalu memantau ketersediaan, maupun kaitannya dengan harga. Ini juga sudah kita lakukan bersama. Setiap minggu kita juga memantau kaitannya dengan inflasi, tentu saja kondisi-kondisi ini dalam Nataru akan ada kenaikan-kenaikan,” tandas Sumarno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya