SOLOPOS.COM - Peserta menerbangkan lampion saat Festival Lampion Waisak 2024 di Marga Utama kompleks Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (23/5/2024). (Antara/Anis Efizudin)

Solopos.com, SEMARANG – Hari Raya Waisak dan long weekend atau libur panjang pada Kamis-Minggu (23-26/5/2024) membawa berkah tersendiri bagi para pengusaha hotel atau resto di Jawa Tengah (Jateng).

Sebab, selama empat hari libur itu, okupansi hotel di daerah pariwisata bisa tembus di angka 90 persen.

Promosi Selamat, BRI Raih Dua Penghargaan di CNN Indonesia Awards Bali 2024

Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jateng, Muhammad Noor Cholis, mengatakan daerah yang okupansinya capai 90 persen ada di Magelang, Jepara, Tegal dan Cilalap. Sementara di Kota Semarang dan Soloraya berada di angka 20 persen.

“Paling panen yang di daerah wisata. Terus daerah bisnis hotel, seperti Semarang dan Soloraya juga ada kenaikan, tetapi hanya 15-20 persen,” kata Cholis kepada Solopos.com, Selasa (28/5/2024).

Adapun penyebab okupansi di Magelang jadi paling tertinggi, karena pusat perayaan Waisak terpusat di Candi Borobudur. Selain itu juga didukung banyak spot wisata menarik atau unggulan lainnya.

“Jepara karena ada Karimunjawa. Tegal karena ada wisata Gucci, Brebes juga sama karena wisatanya. Dan data yang masuk di daerah resort atau wisata itu, okupansi hotel pada periode Waisak sampai long weekend ada di range 75-90 persen. Bila di kalkulasikan [seluruh hotel di Jateng], berarti meningkat 25-40 persen,” paparnya yang juga menjabat sebagai Ketua Indonesian Hotel General Manager (IHGM) Jateng.

Tak hanya itu, selama empat hari libur, para penyewa jasa hotel juga bisa menghabiskan uang minimal Rp900.000.

Ratusan ribu tersebut berdampak terhadap perputaran ekonomi di hotel, wisata, dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sekitar.

“Dan berkah ini diprediksi masih berlanjut hingga Juni-Juli, karena masih momen libur sekolah. Kemudian Agustus-September nanti agak menurun, terus Oktober-Desember bakal kembali naik karena pemerintah banyak kegiatan sehingga penyewaan hotel meningkat, belum ditambah tahun baru,” imbuhnya.

Sementara itu, Marketing dan Branding Manager Harris Hotel Sentraland Semarang, Azkar Rizal Muhammad, membenarkan bila ada kenaikan okupansi selama Waisak dan libur panjang. Namun, pihaknya tak memprakirakan bila kenaikan tersebut bisa mencapai 90 persen.

“Bisa dibilang mengejutkan, long weekend kemarin kita capai okupansi 80-85 persen. Dengan kenaikan same day reservation (pemesanan di hari yang sama) di 100 persen. Jadi trendnya memang pesan dadakan, tidak jauh-jauh hari,” tutup Azkar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya