SOLOPOS.COM - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah Gatot Bambang Hastowo. (JIBI/Semarangpos.com/Imam Yuda S.)

Lima hari sekolah yang telah ditetapkan pemerintah melalui Permendikbud siap dijalankan oleh seluruh sekolah di Jateng.

Semarangpos.com, SEMARANG – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Jawa Tengah (Jateng) menilai kebijakan lima hari sekolah yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah, tidak akan sulit diterapkan di Jateng.

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

Kebijakan terkait pelaksanaan full day school atau sekolah selama delapan jam sehari dalam lima hari sepekan itu masih mengundang kontroversi. Banyak kalangan yang menilai kebijakan lima hari sekolah itu tidak relevan dengan dunia pendidikan di Indonesia karena hanya akan membebani siswa.

Meski demikian, tak sedikit pula kalangan yang menganggap kebijakan lima hari sekolah itu baik karena akan membuat jam belajar siswa di sekolah lebih efektif. Terkait aturan full day school itu, Kepala Disdikbud Jateng, Gatot Bambang Hastowo, mengaku siap menerapkan pada sekolah-sekolah di Jateng. Apalagi, jika Permendikbud terkait aturan itu sudah disahkan dan diterbitkan.

“Kalau sudah terbit ya mau enggak mau harus dilaksanakan. Kalau Permendikbud itu sudah disahkan, ya kami akan mendukung dan mempersiapkan segalanya,” ujar Kepada Disdikbud Jateng, Gatot Bambang Hastowo, saat dijumpai Semarangpos.com di Gedung B Setda Pemprov Jateng, Selasa (13/6/2017).

Gatot menilai aturan lima hari sekolah itu sebenarnya tidak akan sulit diterapkan oleh lembaga-lembaga pendidikan di Jateng. Terlebih lagi, selama ini, beberapa sekolah di Jateng–khususnya di Kota Semarang–sudah menerapkan sistem full day school.

“Di Semarang kan sudah banyak sekolah yang menerapkan lima hari sekolah dalam sepekan. Jadi, sebenarnya enggak masalah. Kalau mau diterapkan, kami rasa sekolah di Jateng sudah siap,” beber Gatot.

Gatot menilai aturan lima hari sekolah dalam sepekan atau full day school sebenarnya cukup bagus. Aturan ini bertujuan agar siswa memiliki libur penuh pada hari Sabtu, sehingga bisa berkumpul dengan keluarga dan mengembangkan ilmu lain di luar sekolah sepanjang akhir pekan.

“Kalau jadi diterapkan nanti masuk sekolah hanya pada hari Senin-Jumat. Setiap harinya para siswa akan menjalani pendidikan selama delapan jam. Harapannya, siswa enggak memiliki banyak waktu keluar di sekolah,” terang mantan Sekretaris KPU Jateng itu.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya