SOLOPOS.COM - Ilustrasi suasana sekolah (JIBI/Solopos/Dok)

Lima hari sekolah dinilai tidak efektif oleh sejumlah kalangan.

Kanalsemarang.com, SEMARANG-Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo didesak segera mencabut Surat Edaran Nomor 420/006752/2015 tentang pelaksanaan program lima hari sekolah pada tahun ajaran 2015/2016 karena dinilai tidak efektif.

Promosi Desa BRILiaN 2024 Resmi Diluncurkan, Yuk Cek Syarat dan Ketentuannya

“Kebijakan program lima hari sekolah ini justru merusak tatanan proses belajar mengajar yang selama ini sudah berjalan,” kata Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPRD Jawa Tengah Karsono di Semarang, Selasa (15/12/2015).

Ia mengungkapkan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo selalu menyatakan SE lima hari sekolah itu tidak wajib, tapi pada kenyataanya secara tersirat mewajibkan seluruh sekolah menerapkannya.

“Dari hasil reses, di daerah justru banyak yang terkesan memaksakan program lima hari sekolah dan mereka bekerja sangat responsif tanpa memedulikan dampak negatifnya,” ujarnya.

Menurut dia, mayoritas masyarakat Jateng menolak kebijakan program sekolah lima hari karena kegiatan belajar-mengajar di sekolab menjadi padat dan tidak lagi menyenangkan karena harus dituntut penuntasan kurikulumnya.

Karsono juga mempertanyakan waktu pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler oleh para pelajar jika program lima hari sekolah jadi diterapkan.

“Kalau kegiatan belajar mengajarnya hingga sore, terus ekstrakurikulernya kapan? Dan jika ekstrakurikulernya Sabtu, maka para pelajar sama saja bersekolah selama enam hari,” katanya.

Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional DPRD Jateng Wahyu Kristianto mengatakan bahwa fasilitas penunjang pendidikan minim, sarana ibadah yang kurang layak, jaminan angkutan yang minim hingga kemampuan orang tua yang variatif.

“Tidak semua masyarakat memiliki kemampuan ekonomi yang sama, apalagi banyak siswa yang membantu orang tuanya mencari nafkahbuntjm keluarga,” ujarnya.

Sementara itu, anggota Komisi E DPRD Jateng Muh Zen Adv meminta Pemprov Jateng mengevalusi pelaksanaan program lima hari sekolah pada semester tahun ini, serta memprioritaskan pembangun sektor pendidikan.

“Yang terjadi di lapangan, banyak pihak yang menganggapnya sebagai kewajiban sehingga ikut melaksanakan program lima hari sekolah sehingga saya minta agar Dinas Pendidikan lebih giat melakukan sosialisasi,” katanya.

Pemprov Jateng telah melakukan uji coba penerapan program waktu belajar selama lima hari sekolah dalam sepekan pada jenjang sekolah menengah atas, sekolah menengah kejuruan, dan sekolah luar biasa.

“Setelah melakukan kajian, kami akan melakukan uji coba di tiga jenjang pada tahun ajaran baru mendatang,” ujar Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Terkait dengan rencana uji coba lima hari sekolah di Jateng tersebut, Ganjar berencana menyurati bupati dan wali kota di 35 kabupaten/kota karena pengelolaan sekolah menjadi wewenang masing-masing pemerintah daerah.

“Penerapan program waktu belajar selama lima hari sekolah dalam sepekan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pertemuan dengan orang tua masing-masing,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya