SOLOPOS.COM - Ilustrasi kampus Undip Semarang. (Dok. Bisnis.com)

Solopos.com, SEMARANG – Mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) Semarang menggelar aksi demo menyusul kebijakan kampus yang menunda proses pemilihan rektor untuk batas waktu yang belum ditentukan.

Pemilihan Rektor Undip seharusnya digelar pada Selasa (7/3/2023). Namun, tanpa alasan yang jelas pihak panitia menunda pemilihan rektor untuk batas waktu yang belum ditentukaan.

Promosi Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Diponegoro (Undip), Hanif Al Fattah, mengatakan penundaan pemilihaan rektor baru itu menyisakan kejanggalan. Mahasiswa juga menilai ada keganjilan soal kebijakan rektor baru yang terpilih nanti harus menjalani magang selama satu tahun sebelum resmi dilantik.

Terkait persoalan itu, mahasiswa Fakultas Hukum tersebut berupaya menemui bakal calon rektor. Mereka berkeinginan para bakal calon rektor itu bersedia menandatangani pakta integritas.

“Itu ketika kami menggelar unjuk rasa hari Senin 6 Maret lalu. Tapi para bakal calon rektor tidak ada yang hadir, hanya perwakilan yang menemui kami,” bebernya.

Dalam unjuk rasa di depan Gedung Widya Puraya itu, mahasiswa berjumlah 200 orang ditolak masuk ke rektorat. Padahal, keinginan mereka hanya ingin meminta penjelasan terkait kebijakan yang mengharuskan calon rektor terpilih untuk menjalani masa magang selama satu tahun.

Sementara itu, ada empat calon yang diajukan untuk mengikuti pemilihan rektor Undip menggantikan Rektor Undip sebelumnya, Prof. Yos Johan Utama. Keempat kandidat itu yakni Prof Ir Mochamad Agung Wibowo dari Fakultas Teknik, Prof Dr Suharmono dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Kemudian Prof Dr Muhammad Thohar Arifin dari Fakultas Kedokteran dan Prof Budi Setyono dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Hanif menandaskan, Pakta Integritas berisi 15 butir harapan mahasiswa terkait kebijakan rektor terpilih nanti. “Seperti uang kuliah yang transparan, serta laboratorium yang selama ini belum maksimal penggunaannya,” jelas Hanif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya