Jateng
Jumat, 10 Maret 2023 - 18:05 WIB

Lo! Pemilihan Rektor Undip Ditunda, Mahasiswa Gelar Demo

Ponco Wiyono  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kampus Undip Semarang. (Dok. Bisnis.com)

Solopos.com, SEMARANG – Mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) Semarang menggelar aksi demo menyusul kebijakan kampus yang menunda proses pemilihan rektor untuk batas waktu yang belum ditentukan.

Pemilihan Rektor Undip seharusnya digelar pada Selasa (7/3/2023). Namun, tanpa alasan yang jelas pihak panitia menunda pemilihan rektor untuk batas waktu yang belum ditentukaan.

Advertisement

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Diponegoro (Undip), Hanif Al Fattah, mengatakan penundaan pemilihaan rektor baru itu menyisakan kejanggalan. Mahasiswa juga menilai ada keganjilan soal kebijakan rektor baru yang terpilih nanti harus menjalani magang selama satu tahun sebelum resmi dilantik.

Terkait persoalan itu, mahasiswa Fakultas Hukum tersebut berupaya menemui bakal calon rektor. Mereka berkeinginan para bakal calon rektor itu bersedia menandatangani pakta integritas.

“Itu ketika kami menggelar unjuk rasa hari Senin 6 Maret lalu. Tapi para bakal calon rektor tidak ada yang hadir, hanya perwakilan yang menemui kami,” bebernya.

Advertisement

Dalam unjuk rasa di depan Gedung Widya Puraya itu, mahasiswa berjumlah 200 orang ditolak masuk ke rektorat. Padahal, keinginan mereka hanya ingin meminta penjelasan terkait kebijakan yang mengharuskan calon rektor terpilih untuk menjalani masa magang selama satu tahun.

Sementara itu, ada empat calon yang diajukan untuk mengikuti pemilihan rektor Undip menggantikan Rektor Undip sebelumnya, Prof. Yos Johan Utama. Keempat kandidat itu yakni Prof Ir Mochamad Agung Wibowo dari Fakultas Teknik, Prof Dr Suharmono dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Kemudian Prof Dr Muhammad Thohar Arifin dari Fakultas Kedokteran dan Prof Budi Setyono dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Hanif menandaskan, Pakta Integritas berisi 15 butir harapan mahasiswa terkait kebijakan rektor terpilih nanti. “Seperti uang kuliah yang transparan, serta laboratorium yang selama ini belum maksimal penggunaannya,” jelas Hanif.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif