SOLOPOS.COM - Salah satu penampil Festival Jogokali #2 Magelang. (beritamagelang.id)

Solopos.com, MAGELANG-Para pelaku seni tengah mempersiapkan penyelenggaraan Festival Jogokali #2  yang bertema Saba Kali yang  dilangsungkan di Lembah Semawang Desa Bandongan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada 16-17 September 2023.

Ketua penyelenggara Pandu Bagas S. mengatakan kegiatan itu akan dibuka Ketua Komunitas Wayang Godong, Profesor Dr. Agus Purwantoro M.Sn. atau yang dikenal sebagai Gus Pur.

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Menurutnya penyelenggaraan Festival Jogokali #2 di Magelang ini merupakan kolaborasi berbagai komunitas yaitu Wayang Godhong, komunitas Gelas Bumbung Sawangan, Komunitas Seniman Bandongan Sangaji dan Arti Kata Kita.

Festival itu, katanya  merupakan program riset Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo diawali soft opening pameran karya Ecoart oleh  Komunitas Seniman Bandongan Sangaji pada tanggal 14 September 2023 di lembah Semawang.

Dikutip dari beritamagelang.id pada Sabtu (9/9/2023), Festival Jogokali #2 menjadi puncak acara dari beberapa kegiatan pendampingan komunitas yang telah dilakukan tim. Pada Juni 2023 telah dilaksanakan berbagai kegiatan antara lain kegiatan Workshop Ecoart and Tourism Jogokali Summercamp, dan penanaman bibit tanaman konservasi untuk kawasan sungai lembah Semawang.

Salah satu tim riset Festival Jogokali #2 di Magelang Rarasasri Emprit mengatakan festival seni ini merupakan  pergerakan komunitas untuk membangkitkan kesadaran masyarakat luas dan khususnya masyarakat setempat untuk lebih peduli dan merawat lingkungan terutama kawasan sungai untuk kelangsungan hidup manusia itu sendiri.

Lebih  jauh Rarasasri Emprit menjelaskan festival yang akan berlangsung selama dua hari tersebut diramaikan dengan berbagai kegiatan antara lain pameran eco art, live action melukis kolosal, sarasehan, lomba-lomba, pertunjukkan tari dan musik, serta stan UMKM Magelang.

Beberapa penampil yang akan mengisi acara tersebut antara lain Mapan Mime, Wayang Godhong Goespoer, Wayang Blang Bleng dengan dalang Ki Ompong, Pertunjukan Teatrikal oleh Nabila Rifany dan Jovi, kesenian Gojeg Bocah, Pertunjukan Musik Yanuar Sastra, live music oleh MagiMaica dan Gejala Disco, Nobar film dokumenter lingkungan dan hiburan lainnya.

Salah satu lomba yang unik di Festival Jogokali #2 di Magelang ini adalah ndhodhok di kali.  “Kelihatannya ndhodhok di kali itu sederhana tetapi kita akan menguji daya tahan orang untuk ndhodhok itu,” ungkap Pandu.

Ndhodhok di kali itu, katanya,  bagian dari kebudayaan manusia. Kali atau sungai sebagai pusat peradaban masyarakat agraris juga juga menjadi pusat relaksasi masyarakat dengan aktivitas saba kali-nya.  Pada masa sulit, seperti saat pandemi, banyak orang  melakukan saba kali sebagai bentuk relaksasi dari permasalahannya baik aik itu memancing, healing, main air, bahkan ndodhok.

Festival Jogokali #2 dapat dijelaskan secara singkat sebagai upaya komunitas lokal untuk menyadarkan umat manusia bahwa  sungai adalah sumber peradaban manusia yang menjadi sumber penghidupan bagi banyak penduduk bumi. Sungai-sungai tak semata terus dieksploitasi sebagai sumber air dan energi, tetapi kita juga punya tanggung jawab untuk merawatnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya