SOLOPOS.COM - Peserta lomba sangkutan layangan saat beradu layangan di persawahan Desa Banyubiru, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Minggu (8/10/2023). (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, UNGARAN — Sekitar seratus peserta mengikuti lomba sangkutan layangan di area persawahan Desa Banyubiru, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Minggu (8/10/2023).

Kegiatan yang pertama kali digelar tersebut bertujuan mengajak anak-anak agar bermain di luar rumah. Selain itu, juga untuk mengurangi anak-anak kecanduan handphone (HP).

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

Plt. Direktur BUM Desa Banyubiru sekaligus Panitia Lomba Layangan Banyubiru, Trenggono Wahyu Purnomo Jati, mengaku kaget lantaran lomba sangkutan ini mendapatkan antusias yang tinggi bagi peserta. Hal itu terbukti dengan adanya 100 peserta yang mendaftarkan diri.

“Ini diikuti masyarakat umum. Ada yang dari Salatiga, Semarang juga ada. Saat kami lempar di online, ternyata antusiasnya banyak sekali dari temen-temen pencinta layang-layang,” ungkap Wahyu kepada Solopos.com, Minggu.

Setiap peserta yang mengikuti lomba dikenakan biaya pendaftaran Rp15.000. Uang hasil pendaftaran itu digunakan untuk membeli hadiah bagi peserta yang juara. Lomba itu berlangsung satu hari, dari sekitar jam 08.00 WIB sampai sore hari.

“Ini banyak yang ikut. Ada beberapa yang belum datang, paling nanti sore. Lomba ini juga untuk ketangkasan dan juga mengajak anak-anak untuk mengurangi ketergantungan terhadap handphone,” beber Wahyu.

Selain peserta lomba yang akan mendapatkan hadiah, bagi anak-anak sekitar yang mengejar layangan putus juga akan diberikan hadiah berupa uang. Pemberian hadiah itu untuk menarik perhatian anak-anak.

”Ini buat ramai-ramai juga. Nanti anak-anak yang paling banyak dapat layangan kami beri hadiah uang juga,” kata Wahyu.

Salah seorang peserta lomba asal Banyubiru, Ari, 34, mengaku baru pertama kali mengikuti lomba sangkutan layangan. Menurutnya lomba ini sangat bagus untuk memberikan contoh dan mengajak anak-anak untuk kembali bermain aktif di luar rumah.

“Ya, ini bagus untuk anak-anak agar tidak main HP terus. Bisa sekalian olahraga juga [bagi anak-anak yang mengejar layangan putus],” kata Ari.

Ari juga sempat kaget lantaran peserta sangkutan layangan ini diikuti dari luar daerah Banyubiru. Hal itu seperti Semarang, Salatiga, dan juga Jawa Timur.

“Ternyata sangkutan layangan ada komunitasnya juga. Tadi saya lihat ada yang dari Semarang dan juga Jawa Timur. Mainnya juga sudah kelihatan jago,” ungkap Ari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya