SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
<p><strong>Semarangpos.com, KUDUS —</strong> Masjid Al Aqsa Manarat Qudus yang lebih familier dengan sebutan Masjid Menara Kudus memperingati hari jadi ke-469, Kamis (5/4/2018). <em>Lomba Sketsa Menara Kudus</em> pun digelar demi memeriahkan peringatan hari ulang tahun masjid legendaris di Jawa Tengah itu.</p><p>Puluhan pelajar SMP dan SMA dilaporkan Kantor Berita <em>Antara</em> meramaikan <em>Lomba Sketsa Menara Kudus</em> tersebut. Koordinator lomba yang diselenggarakan Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus (YM3SK) itu, A Wildan Hakiki, mengklaim lomba itu diikuti 50 peserta.</p><p>"Peserta tidak hanya dari Kudus, melainkan ada yang berasal dari Kabupaten Demak, Jepara, Pati, dan Purwodadi," ujarnya.</p><p>Sebelum lomba dilaksanakan, lanjut Wildan, para peserta terlebih dahulu mendapatkan pelatihan dengan cara <em>workshop</em> sketsa oleh tiga anggota dewan juri. Tim juri terdiri atas Eko Haryanto yang merupakan dosen seni rupa Universitas Negeri Semarang (Unnes), Indarto Agung Sukomono pemenang <em>Indonesia Art Award 2015</em>, serta Winanto Agung yang merupakan seniman Kudus.</p><p>Lomba sketsa dengan tema "Warisan leluhur" itu, kata dia, bertujuan mengenalkan warisan budaya, khususnya tentang sejarah Menara Kudus bagi kalangan pelajar yang sedang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan. Disayankannya, tidak jarang pelajar sekarang justru lebih mengetahui sejarah luar daerah daripada sejarah kota mereka sendiri.</p><p>Peserta bebas menentukan objek yang dipilih untuk kemudian dituangkan dalam sketsa melalui media kertas yang disediakan panitia. Alat gambar yang diizinkan, meliputi drawing pen hitam, tinta cina, spidol, konte, arang, dan tatakan. Masing-masing peserta diizinkan membuat tiga sketsa, tetapi yang diajukan untuk dinilai juri hanya satu sketsa.</p><p>Sementara itu kriteria pemenang lomba di antaranya harus memenuhi syarat karakter goresan dan artistik. Pemenang lomba sketsa adalah Rizal Kuzaini Maulana yang merupakan siswa MA Al Maarif Jepara yang mendokumentasikan lanskap masjid, lengkap beserta hiruk pikuk orang yang ada di tempat tersebut.</p>